12 Tahun PPPA Daarul Qur'an Terus Berkhidmat Bersama Al-Qur'an
Tak terasa, 12 tahun sudah PPPA Daarul Qur’an bergerak dalam dakwah tahfizhul Qur’an sejak 29 Maret 2007 lalu. Semangat menghafal dan mentadaburi Al-Qur’an terus didawamkan di kota, pelosok desa hingga ke berbagai belahan dunia. Segala ikhtiar digulirkan melalui program-program berbasis Qur’ani demi mewujudkan impian bersama yakni “Membumikan Dunia Dengan Al-Qur’an”.
Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Tamizi As Shidiq sangat bersyukur karena di usia yang sudah lebih dari satu dekade ini lembaganya telah melahirkan puluhan ribu penghafal Al-Qur’an. Ia menyampaikan terima kasihnya kepada para guru, sahabat dan seluruh donatur juga stake holder yang selama ini telah terlibat dan mendukung program-program tahfizhul Qur’an.
“Hari ini, Alhamdulillah sudah berdiri lebih dari 30 Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an dengan santri ebanyak 6.000. Kemudian layanan Qur’an Call (belajar dan menghafal Qur’an via telepon bebas biaya) dengan 50.000 santri dan akan terus bertambah serta ribuan rumah tahfizh yang telah menyebar di seluruh Indonesia dan dunia dengan 36.000 santri,” ujar Tarmizi dalam siaran persnya, Jumat (29/3).
Atas dukungan dari seluruh doantur pula, PPPA Daarul Qur’an kata Tarmizi juga telah mendirikan 11 kampung Qur’an. Melalui program ini, lembaganya mendampingi masyarakat yang daerahnya tertimpa bencana, terpelosok dan terpencil lengkap dengan Kader Tahfizh yang dikirim ke tempat-tempat tersebut. Begitu pula dengan Beasiswa Tahfizh Qur’an (BTQ) for Leaders yang diberikan kepada ratusan mahasiswa-mahasiswi di 24 perguruan tinggi negeri untuk melahirkan para sarjana berjiwa Qur’ani yang diharapkan mampun menjadi pemimpin masa depan.
Kemudian lanjut Tarmizi, program kemandirian ekonomi pesantren melalui Daqu Bisnis Nusantara (DBN) yang sejak 2014 digagas PPPA Daarul Qur’an juga telah cukup menghasilkan. Seperti Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an yang kini sudah berdiri di tujuh provinsi, kemudian Daqu Agro yang bergerak dalam pengembangan perkebunan dan pertanian. Daqu Sehat sebagai upaya pelayanan kesehatan berbayar bagi yang mampu dan gratis untuk kaum tak berpunya. Kemudian usaha peternakan sebagai upaya penyiapan hewan qurban.
PPPA Daarul Qur’an juga ikut membidani lahirnya Daqu Travel sebagai biro penyedia layanan perjalanan Haji dan Umrah, serta turut berkontribusi atas lahirnya VSI yang sekarang bertransformasi menjadi Paytren. Semua lembaga otonom yang dibangun tersebut mulai mandiri dan menujukkan perkembangan cukup baik.
“Rasa syukur kami atas pencapaian hasil kerja yang telah dicapai adalah atas do’a dan dukungan dari umat, donatur, wali santri dan masyarakat di Indonesia. Semuanya hasil dari usaha ini adalah program pemuliaan terhadap Al-Qur’an. Program yang dihasilkan dan digulirkan bertujuah untuk dakwah Al-Qur’an yang dikembangkan oleh Daarul Qur’an dapat menyisir berbagai lapisan masyarakat di Indonesia dan di belahan dunia lainnya,” ujar Tarmizi.
Sebanyak 36.000 santri penghafal Al-Qur’an juga begitu antusias menyambut Milad ini, para santri di 10 Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus misalnya yang telah menggelar khataman Al-Qur’an 30 juz serentak pada Jumat 22 Maret lalu. Sementara itu, santri di 1.019 rumah tahfizh juga melaksanakan kataman Qur’an pada Kamis (28/3) malam.
“Semoga kami bisa terus bergerak dalam dakwah tahfizhul Qur’an seperti tema yang diusung dalam Milad PPPA Daarul Qur’an kali ini yaitu 12 Tahun PPPA Daarul Qur’an Terus Berkhidmat Bersama Al-Qur’an. Dan mudah-mudahan kehadiran kami terus bermanfaat untuk umat dan semakin banyak penghafal Qur’an yang lahir di seantero dunia,” harap Tarmizi.