30 Juz untuk Ayah Tercinta
Admin
Menjaga hafalan Al Qur'an tak ubahnya seperti menjaga mutiara dalam genggaman. Akan sangat rugi jika sampai kehilangannya. Dalam upaya menjaga hafalan Al-Qur'an para santrinya Rumah Tahfidz Jateng 1 terus berbenah diri, salah satu kegiatan yang dilakukan adalah melalui ujian tahfidz periodik.
Adapun kegiatan ini diselenggarakan di wilayah Grobogan, Semarang, Kendal, Magelang, dan Purworejo. Kali ini kegiatan ujian tahfidz periodik untuk kategori 20 juz untuk wilayah Grobogan.
Ujian tahfidz periodik diselenggarakan pada Selasa (19/10), kegiatan ini merupakan rangkaian acara menyambut Hari Santri Nasional pada 22 Oktober mendatang. Ujian tahfidz periodik kali ini berjalan dengan lancar dengan diikuti sejumlah Rumah Tahfidz dari Grobogan seperti Rumah Tahfidz Hidayatus Sibyan, Rumah Tahfidz Nurul Qur'an, Rumah Tahfidz At-Tiban, Rumah Tahfidz Asy-Syariah, dan Rumah Tahfidz Daarul Hikmah.
Salah satu santri yang mengikuti kegiatan ini adalah Hilma Naufa Maulina. Santri dari Rumah Tahfidz Hidayatus Sibyan ini berhasil menjadi santri terbaik 1 dalam ujian tahfidz periodik kali ini.
Gadis sulung dari tiga bersaudara ini menyampaikan motivasinya untuk menghafal Al-Qur'an, menurutnya salah satu motivasinya adalah karena ingin mewujudkan mimpi ayahnya untuk memiliki anak penghafal Al-Qur'an. Sebagai anak sulung, ia ingin mewujudkan impian tersebut.
"Sejak saya masih kecil, ayah saya ingin salah satu anaknya bisa jadi penghafal Al-Qur'an," tuturnya sambil tak henti menitihkan air mata.
Hilma menyampaikan bahwa dirinya kerap sakit ketika tahun-tahun pertama menghafal, mulai dari sering demam hingga pusing. Namun, hal itu tidak menyurutkan semangatnya untuk menjadi seorang hafidzah.
Kini sudah 4 tahun Hilma menghafal Al-Qur'an. Ia sudah khatam hafal 30 juz. "Saya ingin istiqomah dalam menjaga hafalan dan untuk teman-teman tetaplah semangat dalam menghafal Al-Qur'an," pungkas Hilma. []
Oleh: Ade, PPPA Daarul Qur’an Semarang
2.jpg){kind=small}
