399 Santri Rumah Tahfizh Priangan Barat Ikut Wisuda Akbar 10 di Masjid Istiqlal
Ahad, 30 Oktober 2022 menjadi hari spesial bagi santri Rumah Tahfizh dan peserta lainnya yang mengikuti rangkaian acara Wisuda Akbar. Dimana acara ini menjadi momentum evaluasi dan apresiasi hafalan santri. Demikian pula yang dirasakan oleh santri-santri dari Rumah Tahfizh priangan barat, yakni berasal dari wilayah Bandung Raya dan sekitarnya.
PPPA Daarul Quran Bandung 
Ahad, 30 Oktober 2022 menjadi hari spesial bagi santri Rumah Tahfizh dan peserta lainnya yang mengikuti rangkaian acara Wisuda Akbar. Dimana acara ini menjadi momentum evaluasi dan apresiasi hafalan santri. Demikian pula yang dirasakan oleh santri-santri dari Rumah Tahfizh priangan barat, yakni berasal dari wilayah Bandung Raya dan sekitarnya.
Ada 9 Rumah Tahfizh wilayah Bandung Raya dengan total 399 santri yang mengikuti acara akbar ini, di antaranya ada Rumah Tahfidz Tafaqur Al Uula (Majalaya) dengan jumlah santri 60 orang; Rumah Tahfidz Mifaro (Ciwidey) dengan jumlah santri 170 orang; Rumah Tahfidz Mahkota Bunda (Antapani) dengan jumlah santri 20 orang; Rumah Tahfidz Fatih Al-Ayyubi (Cimenyan) dengan jumlah santri 26 orang; Rumah Tahfidz Kayanahu (Arjasari) dengan jumlah santri 54 orang; Rumah Tahfidz As-Salam (Cimahi) dengan jumlah santri 20 orang; Rumah Tahfidz Raudhatul Muhsinin (Sumedang) dengan jumlah santri 20 orang; Rumah Tahfidz Daarul Ilmi Mumtaza (Sumedang) dengan jumlah santri 6 orang dan Rumah Tahfidz Markaz Qur’an Anak Shaleh (Buah Batu) dengan jumlah santri 23 orang.
Ustadz Ridwan salah satu assatidz dari Rumah Tahfidz Kayanahu berkata, “dengan adanya acara ini, anak-anak jadi semakin termotivasi untuk menghafal Al-Qur’an, karena turut menyaksikan ada penghafal Qur’an yang tidak sempurna secara fisik, tidak terbatas secara usia dan mereka merasa memiliki banyak teman yang sama-sama berjuang memuliakan Al-Qur’an lewat hafalan”.
Para assatidz Rumah Tahfizh lainnya pun turut berharap acara seperti ini bisa terselenggara kembali dan terlaksana dengan lebih khidmat serta lebih baik.
Tak terlepas dari itu, rasa syukur dan bangga pun terlihat dari senyum dan haru para orang tua santri. Mereka berharap agar anaknya kelak menjadi syafaat baginya dan keluarga melalui hafalan qur’an.
