Arrum: Tidak Ada Orang Pintar dan Bodoh dalam Menghafal Qur'an

Para penghafal Al-Qur'an seirngkali memiliki kisah-kisah unik. Dalam proses menghafal Qur'an, para santri biasanya menjumpai momen-momen menarik. Seperti halnya Arrum yang mempunyai cerita menarik sekaligus berharga.

Arrum: Tidak Ada Orang Pintar dan Bodoh dalam Menghafal Qur'an
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Para penghafal Al-Qur'an seirngkali memiliki kisah-kisah unik. Dalam proses menghafal Qur'an, para santri biasanya menjumpai momen-momen menarik.

Seperti halnya Arrum, santri Rumah Tahfizh Al-Fatih Depok yang mempunyai cerita menarik sekaligus berharga. Arrum, sapaan akrabnya, pernah gagal dalam tasmi atau membaca Al-Qur'an tanpa melihat mushaf.

Kegagalan itu membuat gadis 18 tahun tersebut harus mengentikan tasmi agar tidak terjadi kesalahan lebih banyak. Meski berat, ia harus melakukan itu.

"Waktu itu saya sedang tasmi dan tasmi saya bisa dibilang gagal total karena baru juz pertama hafalan saya sudah banyak salahnya, akhirnya saya bilang ke ustadzah kalau saya mau berhenti di sini," cerita santri dengan nama lengkap Arrum Rizki Meidia Pratiwi itu.

Ia sempat khawatir akan dimarahi oleh pengajar karena tidak berhasil dalam ujian tasmi. Namun, respon pengajar sebaliknya. Arrum justru mendapat dukungan dan waktu untuk memperbaiki hafalannya.

"Saya tahu ustadzah pasti kecewa dan saya kira ustadzah akan memarahi saya, tetapi ustadzah sama sekali tidak memarahi saya, justru di situ ustadzah malah menasihati saya," lanjut santri asal Jakarta Timur itu.

Sembari menirukan perkataan pengajarnya, anak dari pasangan Soeparmedi dan Idawati itu berkata, "nggak papa rum, ini namanya proses, saya kasih kamu waktu lagi, baru kalau kamu udah siap maju lagi."

Arrum akhirnya memperbaiki hafalannya dan mengulangi ujian tasmi. Meski masih terdapat kesalahan, namun ia bersyukur karena ujian keduanya dinyatakan lulus.

"Dari cerita saya tadi, saya cuma mau bilang bahwa nggak ada yang namanya orang bodoh atau orang pintar dalam menghafal, karena dalam menghafal cuma ada orang yang mau berproses atau tidak," ungkap Arrum.