Jatuh Bangun Menghafal Al-Qur'an Demi Orang Tua
Dalam suatu kesempatan, Sekarwangi menceritakan suka-dukanya menghafal Al-Qur'an. Menurutnya, perjuangan dalam menghafal Al-Qur'an membuatnya jatuh bangun.
Sekarwangi adalah santriwati Akademi Tahfizh Putri di Bogor, Jawa Barat. Gadis 18 tahun itu sudah berada di Akademi Tahfizh selama dua tahun dan menghafal sebanyak 16 juz.
Dalam suatu kesempatan, Sekarwangi menceritakan suka-dukanya menghafal Al-Qur'an. Menurutnya, perjuangan dalam menghafal Al-Qur'an membuatnya jatuh bangun.
"Perjuangan saya dalam menghafal Al-Qur'an itu jatuh bangun, karena ada fasenya saya merasa lelah, sulit, tapi semua bisa saya hadapi dengan sabar dan istiqomah," ungkap mojang Tasikmalaya itu.
Perjuangannya dimulai ketika pertama kali masuk Akademi Tahfizh. Ia mulai belajar banyak hal baru. Namun hal itulah yang akhirnya membentuk dirinya menjadi pribadi yang tangguh.
"Pertama kali masuk dunia pesantren ada banyak hal yang saya dapatkan, mulai dari harus sabar dalam menghadapi masalah, entah itu rindu keluarga atau yang lain," tuturnya.
Baginya, para pengajar dan teman-teman di Akademi Tahfizh adalah support system yang baik. Karena mereka juga Sekarwangi terus termotivasi untuk menghafal Al-Qur'an.
Alasan utamanya adalah karena ia ingin menjadi wasilah bagi orang tuanya masuk surga. Selain itu, ia yakin bahwa dengan menghafal Al-Qur'an akan mendapat rahmat dari Allah.