Bersama PPPA Daarul Qur’an, UMS Gelar Sertifikasi Tahsin dan Tahfizh BNSP RI bagi Mahasiswa FAI

Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) bekerja sama dengan PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta menggelar agenda sertifikasi tahsin dan tahfizh Al-Qur’an. Kegiatan September 2025 ini ini diikuti sepuluh mahasiswa terpilih sebagai bagian dari upaya standarisasi bacaan Al-Qur’an sekaligus memastikan mutu kompetensi calon pendidik dan dai masa depan. Sertifikasi ini berlangsung di kampus FAI UMS pada Rabu (17/9).
Program sertifikasi di lingkungan UMS ini digagas oleh Program Studi Ilmu Qur’an Tafsir (IQT) FAI UMS. Wakil Dekan I FAI UMS dalam sambutannya menegaskan, agenda ini menjadi langkah pendahuluan untuk seluruh mahasiswa FAI agar memiliki bacaan dan kemampuan mengajar yang terjamin mutunya. “Total ada 470 mahasiswa IQT FAI UMS yang harus dipastikan mutu kompetensinya. MoU bersama Daarul Qur’an juga bisa dikembangkan dengan sasaran program lebih luas,” terang Alfiyatul Azizah, Lc., M.Ud. dalam sambutannya.
Lebih lanjut, pihak Dekanat FAI UMS menggandeng Lembaga Pengkajian dan Pengamalan Islam Kemuhammadiyahan (LPPIK) UMS guna memperluas cakupan program. “Dekanat FAI UMS mengundang LPPIK UMS untuk menguatkan program standardisasi bacaan Al-Qur’an di UMS dengan kurang lebih 40 ribu mahasiswa. Ini jadi tanggung jawab sosial UMS,” tegas Wakil Dekan I.
Kasi Mentoring AIK LPPIK UMS, Dodi Afianto, S.Ag., M.Pd.I, dalam sambutannya memberikan apresiasi tinggi kepada Prodi IQT FAI atas inisiatif ini. “Apresiasi luar biasa ke Program Studi IQT untuk program diklat dan sertifikasi tahsin tahfizh bagi mahasiswa FAI UMS. Karena UMS masih butuh penguatan dalam menjamin bahwa mahasiswa kompeten dalam membaca Al-Qur’an. Keberlanjutannya sangat penting sekali untuk UMS sebagai kampus Islam,” ungkapnya.
Dodi juga menyoroti pentingnya kesinambungan program sertifikasi bacaan Al-Qur’an di lingkungan salah satu kampus Muhammadiyah terbesar di Indonesia. “LPPIK UMS pada tahun 2025 menguji sekitar 6 ribu mahasiswa baru, hasilnya masih ditemukan mahasiswa yang belum fasih membaca Al-Qur’an. Ke depannya, FAI UMS punya peran strategis untuk menguatkan program tahsin dan tahfizh Al-Qur’an. Dan terima kasih Daarul Qur’an untuk kolaborasinya,” tambah Dodi.
Keterlibatan PPPA Daarul Qur’an DI. Yogyakarta menjadi kunci dalam menyukseskan agenda sertifikasi ini. Lembaga yang selama ini berfokus pada dakwah dan pendidikan Al-Qur’an tersebut mendukung penuh upaya UMS dalam menyiapkan generasi mahasiswa yang memiliki standar kompetensi bacaan Al-Qur’an yang memadai. Kolaborasi ini diharapkan memperkuat tradisi akademik sekaligus spiritual di lingkungan kampus Muhammadiyah.
Dengan adanya sertifikasi tahsin dan tahfizh ini, UMS meneguhkan posisinya sebagai kampus Islam yang berkomitmen menjaga mutu bacaan Al-Qur’an di kalangan civitas akademika. Program tersebut dipandang tidak hanya memberikan dampak positif bagi mahasiswa, tetapi juga memperluas pengaruh sosial UMS dalam membangun masyarakat Qur’ani.