BTQ for Leaders Ajak Anak-anak Kampung Qur’an Dasan Lekong Bermain
Bencana kebakaran yang terjadi di Kampung Qur’an Dasan Lekong, Desa Sigar Panjalin, Kecamatan tanjug Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, menyisakan duka medalam bagi masyarakat khsusunya pemilik rumah yang rumahnya habis dilalap si jago merah.
Kebakaran yang terjadi pada pada hari Sabtu (2/10) tersebut menghanguskan 30 rumah warga dan satu masjid. Diduga api berasal dari korsleting listrik yang terjadi di salah satu rumah warga. Meski tak memakan korban jiwa namun kesedihan begitu lekat dirasakan warga, pasalnya api telah menghabiskan harta benda dan rumah sampai rata dengan tanah.
Tak terkecuali anak-anak, mereka masih ingat betul bagaimana kabut hitam pekat muncul dari kobaran api merah yang menyala. Rasa takut telah merampas senyum riang anak-anak korban bencana kebakaran di Kampung Qur’an Dasa Lekong.
Sebagai salah satu ikhtiar untuk mengembalikan senyum mereka, PPPA Daarul Qur’an mengajak para penerima Beasiswa Tahfidz Qur’an (BTQ) for Leaders untuk mengadakan acara Trauma Healing pada Ahad (10/10). Dengan adanya kegiatan trauma healing yang melibatkan anak-anak tersebut, diharapkan bisa membuat anak-anak kembali bergembira, ceria dan bisa bermain seperti biasa.
Dalam kegiatan trauma healing tersebut, Dian Heryani (23) salah satu penerima manfaat BTQ for Leaders, mengajak anak-anak bermain, bernyanyi dan memberikan quiz-quiz berhadiah menarik. Anak-anak nampak antusias, mereka tertawa lepas. Bahkan sebagian dari mereka berebut ingin maju ke depan saat quiz diajukan.
“Saya..saya.. saya,” teriak mereka sambil mengacungkan telunjuk tangan. Tak terlihat bahwa mereka tengah diuji oleh Allah dengan bencana kebarkaran.
Dian yang tengah menjalankan masa pengabdian di Kampung Qur’an Dasan Lekong tersebut menuturkan bahwa mengajak anak-anak bermain dan memberikan hadiah kecil adalah cara sederhana yang diharapaan dapat mengobati serta menghilangkan trauma pascabencana yang dialami anak-anak.
“Anak-anak selalu berhak untuk terenyum, bergembira, bermain dan belajar, apapun dan bagaimanapun keadaannya,” tuturnya. []