Mengawali Dakwah Tuli Mengaji di Gunung Kidul

Mengawali Dakwah Tuli Mengaji di Gunung Kidul

Yogyakarta (13/12), usai rilis Program Tuli Mengaji pada bulan November lalu di Gunung Kidul, kali ini PPPA Daarul Quran Yogyakarta resmi menggelar Training of Trainer (ToT) Al-Quran Isyarat untuk para guru SLB dan Komunitas Tuli Gerkatin Kabupaten Semanu Gunung Kidul. ToT akan digelar dua kali, yakni tanggal 13 dan 27 dalam bulan Desember 2025. Pertemuan perdana kali ini dihadiri oleh 40 peserta yang sebagian besar dari kalangan guru, baik TPA, SLB maupun yayasan.

Rumah Santri Amanah (RSA) Madaniyah adalah mitra kolaborator dalam upaya mendakwahkan Al-Quran Isyarat di Gunung Kidul. Training of Trainer (ToT) menjadi langkah awal menuju harapan besar terciptanya wadah belajar Al-Quran Isyarat bagi berbagai pihak dan masyarakat di Gunung Kidul. Sebagaimana kutipan dalam sambutan Ustadzah Tri Astuti sebagai perwakilan dari RSA Madaniyah, bahwa dengan belajar Al-Quran isyarat harapannya bisa menjadi wasilah dan amal jariyah atas partisipasi dalam perjuangan mendakwahkan Al-Quran Isyarat kepada kalangan disabilitas tuli. Hadirnya Al-Quran Isyarat menjadi pengingat untuk terus belajar Al-Quran di tengah berbagai keterbatasan. Nuriah Muyassaroh selaku perwakilan dari PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta juga menegaskan bahwa dakwah Al-Qur’an Isyarat yang masih seumur jagung ini membutuhkan keterlibatan dari berbagai pihak di setiap wilayah. Tentu keterlibatan ini perlu dibarengi dengan semangat dan konsistensi belajar yang cukup tinggi, mengingat dinamisasi Al-Qur’an Isyarat karena masih terus dalam kajian dan pengembangan dari pihak LPMQ.

ToT perdana di Gunung Kidul kali ini diisi langsung oleh Ibu Tri Purwanti, S.Pd selaku tim pakar inti sekaligus penyusun Al-Quran Isyarat LPMQ. Beliau didampingi oleh 3 trainer dari Komunitas Muslim Tuli Yogyakarta (MULIA). Beliau mengenalkan terkait sejarah lahirnya Al-Quran Isyarat yang dilanjutkan dengan materi dasar mengenai huruf hijaiyah dan pengisyaratan menggunakan metode kitabah. Peserta tampak sangat antusias dan fokus penuh selama mengikuti pelatihan dari awal hingga akhir. Tingginya antusias ini tidak lain karena semangat luar biasa yang ditularkan oleh Ustadzah Tri Astuti selaku penggerak program. Harapannya, antusias ini melahirkan komitmen berkelanjutan yang mendorong mereka untuk terus belajar memperdalam kompetensi Al-Qur’an Isyarat. Terlebih posisi mereka sebagai para guru yang memiliki peran sentral dalam mendidik dan mengenalkan anak-anak disabilitas tuli pada Al-Qur’an.

Training of Trainer (ToT) Tuli Mengaji perdana ini merupakan pijakan awal dalam bingkai harapan terciptanya ekosistem yang inklusif dalam pembelajaran Al-Qur’an di Gunung Kidul. Harapannya, pembelajaran Al-Qur’an tidak hanya hidup dalam ruang-ruang pesantren dan rumah tahfizh. Melainkan juga, tumbuh dalam ruang-ruang pembelajaran terbuka yang menggaet komunitas dan masyarakat secara umum. Terutama dalam lingkup Al-Qur’an Isyarat, ada keterlibatan para orang tua dan guru di semua level pendidikan yang dibutuhkan kehadirannya, sehingga pembelajaran Al-Qur’an juga tumbuh dan ramai dalam keluarga dan sekolah-sekolah umum. Pada akhirnya, misi membumikan Al-Qur’an di Gunung Kidul yang digaungkan oleh RSA Madaniyah bersama PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta menjadi cita-cita bersama yang diusung oleh seluruh elemen masyarakat setempat.