Cahya, Santri Rumah Tahfidz yang Ingin Jadi Dokter Penghafal Qur'an
Cahya Maulida Rahma adalah salah seorang santriwati di Rumah Tahfidz Al-Manshuriyah, Tasikmalaya, Jawa Barat. Kini Cahya duduk di kelas enam Sekolah Dasar (SD) dan akan segera masuk ke jenjang pendidikan berikutnya.
Ia lebih memilih Madrasah Tsanawiyah (MTs) untuk meneruskan pendidikannya. Sebab, selain didominasi pendidikan agama, MTs juga dipilihnya karena diharapkan dapat menunjang proses menghafal Al-Qur'annya.
Mengingat, di usianya yang masih sangat muda, Cahya sudah mulai menghafal Al-Qur'an bersama para santri lainnya di Rumah Tahfidz Al-Manshuriyah. Karena kegigihannya dalam belajar dan menghafal Qur'an, saat ini Cahya sudah memiliki hafalan tujuh juz.
Menjadi penghafal Qur'an tidak mengucilkan cita-cita besarnya untuk menjadi seorang dokter. Nampaknya, mojang satu ini ingin menjadi dokter yang hafal Al-Qur'an agar selain dapat menjadi pahlawan medis, ia pun ingin menyisipkan nilai-nilai Qur'an dalam pekerjaannya.
"Alhamdulillah, hafalannya sudah tujuh juz, cita citanya ingin menjadi dokter," kata Ustadz Riva, Koordinator Daerah Rumah Tahfidz (Korda) wilayah Tasikmalaya.
Ustadz Riva menuturkan bahwa Cahya adalah anak yatim, karena ayahnya telah meninggal dunia ketika santrinya itu duduk di bangku kelas dua SD. Ia pun berharap agar Cahya dapat mengejar impiannya menjadi hafidzah dan dokter sehingga dapat membanggakan keluarga. []