Daurah Qur'an Bersama Kader BTQ Makassar

Daurah Qur'an Bersama Kader BTQ Makassar
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

"Gali ilmu sebanyak-banyaknya dari BTQ, karena ini adalah kesempatan emas untuk belajar dari penghafal Al-Qur’an- Ibu Hadariah," ujar Ketua Majelis Taklim BTN Bumi Lestari saat menutup acara Daurah Qur’an dengan tajuk “Lebih dekat dengan Al-Qur’an” pada 12-13 Mei.

Gelaran yang diinisiasi kader Besiswa Tahfizh Qur’an (BTQ) for Leaders ini dihadiri 42 peserta dari jenjang SD dan SMP. Mereka begitu bersemangat menghafal Alqur’an. Daurah Qur’an yang digelar di Masjid Baitul Al Munawwarah ini pun diisi dengan kegiatan-kegiatan yang bertujuan memotivasi peserta menjadi penghafal Qur’an.

Acara yang dibuka bakda salat Ashar pada Sabtu (13/5) itu dilanjut dengan kegiatan motivasi menghafal Qur’an, taujih tentang tarhib Ramadan, penanaman adab-adab Islami selama kegiatan berlangsung, salat Tahajjud jamaah, tilawah, hafal dan setoran Alqur’an serta kerja bakti.

Koordinator BTQ for Leaders Makasssar Supriyadi mengatakan, dalam kegiatan Daurah Qur’an ini peserta ditargetkan menghafal mulai dari surat An Nash sampai Ad Dhuha. Alhamdulillah, dalam waktu dua hari hampir seluruh peserta bisa mencapai target dengan baik.

“Sebenarnya tak hanya peserta yang menggali ilmu lewat kegiatan Daurah Qur’an ini, kami pun banyak berkaca dan mengambil ilmu dari adik-adik ini, betapa mulianya kalam ilahi ini hingga kemudahan menghafal pun bisa dicapai anak-anak kecil yang kadang bicaranya masih belepotan, di sela banyaknya waktu bermain mereka tetap punya ruang menghafal Alqur’an,” tutur Surpiyadi.

Ia menilai, menjadi dekat dengan Alqur’an seperti tema yang diusung di daurah kali ini adalah kebutuhan bagi penghafal Qur’an atau mereka yang sedang berproses menghafal Qur’an. Sebab inilah jalan yang akan memudahkan untuk mengisi kehidupan dengan barokah Alqur’an.

“Tak peduli seberapa sulit keadaan, seberapa berat ujian, sedahsyat apapun hambatan, tak ada batasan untuk dekat dengan Alqur’an. Justru Alqur’an menjadikan segala kepayahan, masalah, kesusahan menjadi ringan dan mudah di lalui. Karena itulah janji Allah,” ucap Supriyadi.

Karenanya tak ada alasan untuk mengatakan tidak bisa mengahfal Alqur’an. Alasan “saya gak bisa menghafal Alqur’an” itu artinya “saya malas menghafal Alqur’an”. Maka menjadi dekat Alqur’an adalah kewajiban.

Daurah Qur’an ini ditutup pukul 11.31 WIB (14/5) dengan segudang keyakinan bahwa menghafal Alqur’an itu niscaya, tak ada yang akan rugi dengan menghafal Alqur’an bahkan justru kebaikan dan barokah yang berlipat-lipatlah yang akan diraih jika jasad dan ruh kita mendekat dengan Alqur’an.