Empat Hari Tanpa Bantuan, Kami Lapar…” — PPPA Daarul Qur’an Medan Tembus Banjir Langkat untuk Salurkan Bantuan Tahap 3

Empat Hari Tanpa Bantuan, Kami Lapar…” — PPPA Daarul Qur’an Medan Tembus Banjir Langkat untuk Salurkan Bantuan Tahap 3
Empat Hari Tanpa Bantuan, Kami Lapar…” — PPPA Daarul Qur’an Medan Tembus Banjir Langkat untuk Salurkan Bantuan Tahap 3
Empat Hari Tanpa Bantuan, Kami Lapar…” — PPPA Daarul Qur’an Medan Tembus Banjir Langkat untuk Salurkan Bantuan Tahap 3
Empat Hari Tanpa Bantuan, Kami Lapar…” — PPPA Daarul Qur’an Medan Tembus Banjir Langkat untuk Salurkan Bantuan Tahap 3

Langkat, 30 November 2025 — Setelah empat hari warga Kabupaten Langkat terisolasi tanpa akses bantuan, PPPA Daarul Qur’an Medan kembali melakukan penyaluran bantuan tahap ketiga dengan menembus banjir besar yang merendam hampir satu kabupaten. Kondisi darurat berkepanjangan membuat ribuan warga mengalami kelaparan dan kehabisan stok pangan.

Banjir besar yang terjadi sejak Kamis, 27 November 2025, datang dengan cepat dan merendam rumah-rumah warga hingga tak ada waktu untuk menyelamatkan barang. Air naik begitu cepat, listrik padam, sinyal mati, dan akses jalan terputus. Warga terpaksa mengungsi di tempat-tempat yang lebih tinggi—dimana saja yang bisa dijangkau dengan cepat.

Sudah empat hari warga bertahan tanpa bantuan karena semua akses masuk terhalang banjir. “Bahan pangan sudah habis. Sampai ada warga yang menjarah toko dan supermarket karena kelaparan,” ungkap salah satu warga yang ditemui relawan.

PPPA Daarul Qur’an Medan menurunkan tim relawan dan mobil operasional APV, menempuh perjalanan 4 jam menuju Desa Pematang Tengah, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Tantangan terbesar muncul ketika kendaraan harus melalui ruas tol Medan–Tanjung Pura KM 53, yang juga digenangi air tinggi.

Relawan terpaksa mengikuti truk-truk besar untuk membuka jalur air agar kendaraan bisa melewati genangan tanpa hanyut. “Ini satu-satunya cara untuk bisa masuk ke titik terdampak,” ujar salah satu relawan. Dalam penyaluran tahap ketiga ini, PPPA Daarul Qur’an Medan membawa 227 roti dan 6 dus air mineral untuk membantu kebutuhan mendesak sekitar 550 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak langsung banjir besar.

Di Desa Pematang Tengah, air masih menggenangi permukiman. Beberapa desa bahkan masih terendam setinggi pinggang orang dewasa. Tim tidak dapat mencapai lokasi pengungsian utama karena air terlalu tinggi dan arus terlalu deras. Informasi dari warga menyebut ada sekitar 40 KK yang terjebak di lokasi pengungsian, terisolasi dan minim bantuan sejak hari pertama.

Emosi tak dapat disembunyikan ketika kepala dusun menyampaikan kondisi warganya yang hampir menyerah. “Terima kasih banyak atas bantuannya sudah sampai ke tempat kami. Memang kami belum ada bantuan dari hari pertama banjir, bahkan pemerintah daerah ketinggalan dua langkah oleh lembaga dan komunitas. Kami sangat bersyukur tim PPPA Daarul Qur’an Medan bisa melihat kondisi kami di sini, karena toko-toko dan supermarket sudah habis dijarah. Bagaimana kami mau menginfokan ke masyarakat luas, sedang di sini listrik tidak ada, sinyal tidak ada, hingga truck yang melintas menjadi kendaraan umum,” tuturnya.

Penyaluran ini menjadi bagian dari komitmen PPPA Daarul Qur’an Medan untuk hadir di tengah bencana, memastikan bantuan dapat menjangkau warga yang benar-benar terisolasi dan membutuhkan bantuan darurat. PPPA Daarul Qur’an Medan terus memantau perkembangan situasi di Kabupaten Langkat dan siap melakukan penyaluran tahap berikutnya jika kondisi masih belum membaik.