Hafalan Qur'an untuk Almarhumah Ibu

Hafalan Qur'an untuk Almarhumah Ibu
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Zulfa Sa'adatul Izzah merupakan salah satu mahasiswa penerima Beasiswa Tahfizh Qur'an (BTQ) for Leaders yang menempuh pendidikan Strata 1 (S1) jurusan psikologi di Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo, Semarang. Zulfa memang tak seperti kebanyakan mahasiswa, kesederhanaan ekonomi membuat dirinya harus cermat dan hemat dalam segala hal.

Ayah Zulfa berprofesi sebagai juru parkir dengan penghasilan Rp900.000,-/bulan. Namun hal tersebut tak menyurutkan langkahnya. Justru, Zulfa tumbuh menjadi gadis yang penuh semangat. Selain prestasi akademik, berbagai macam lomba pun berhasil disabetnya. Seperti juara II lomba tahfizh 10 juz pada gelaran Investasi Pekan Pengembangan Bakat Minat Mahasiswa (IPPBMM ), juara harapan dua dan tiga pada lomba Musabaqah Tilawatil Quran  (MTQ) se-Jawa Tengah, dan masih banyak lagi.

"Saya bersyukur atas apa yang saya terima dan peroleh saat ini. Tiap orang mempunyai kapasitas hati masing-masing dalam menghadapi setiap cobaan. Jadi jangan pernah bandingkan antara ujian kita dengan ujian orang orang lain, andai ada yang sama, maka ambil hikmahnya,” tutur Zulfa.

Ketika sedang berduaan dengan Al-Qur'an, Zulfa selalu teringat sosok almarhumah ibunya yang meninggal saat dirinya duduk di semester dua silam. Maemunah, sang ibu, meninggal akibat kecelakaan. Hal itu tentu saja meninggalkan luka mendalam di hati Zulfa, mengingat ibunyalah yang sejak kecil mengajar dan membimbingnya menghafal Al-Qur'an hingga berhasil hafal 30 juz.

Kini Zulfa mendedikasikan ilmunya untuk masyarakat, sebagai hadiah untuk sang ibu tercinta. Zulfa kerap mengisi haul di desanya, hal itu ia lakukan sebagai salah satu bentuk pengabdian kepada almarhumah ibunya. Sebab dulu, sang ibu yang selalu mengisi haul tersebut. Warga desa mempercayainya sebagaimana mereka mempercayai mendiang ibunya. (ade/diyo/mnx)