Hal Penting Saat Berbuka Puasa

Pada bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia diperintahkan untuk melaksanakan ibadah wajib puasa sebagaimana firman Allah swt. dalam QS. Al-Baqarah/2: 183. Pada ayat 185 dalam surah yang sama, Allah lebih lanjut berfirman:

Hal Penting Saat Berbuka Puasa
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Pada bulan Ramadan, umat Islam di seluruh dunia diperintahkan untuk melaksanakan ibadah wajib puasa sebagaimana firman Allah swt. dalam QS. Al-Baqarah/2: 183. Pada ayat 185 dalam surah yang sama, Allah lebih lanjut berfirman:

….يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ……

Artinya: “……Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. ………” (QS. Al-Baqarah/2: 185)

Pada bulan Ramadan, umat Islam diperintahkan untuk meninggalkan makan dan minum mulai dari terbit fajar hingga terbenam matahari.Sekilas, hal ini menimbulkan kepenatan, keletihan saat siang hari. Jika ditinjau secara lahiriah, tentu ini akan mempersulit dan membatasi ruang gerak umat Islam. Namun, jika merujuk pada QS. Al-Baqarah/2: 185 di atas, Allah dengan tegas mengatakan bahwa Allah tidak hendak menyulitkan umat-Nya. Allah bukan membatasi umat Islam untuk makan dan minum. Sebaliknya, Allah menghendaki kemudahan dan kebaikan bagi umat-Nya. Kebaikan yang dimaksud, salah satunya, sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw.:

من صام رمضان إيمانا واحتسابا غفر له ما تقدم من ذنبه

Artinya: “Barangsiapa yang berpuasa (di Bulan) Ramadhan (dalam kondisi) keimanan dan mengharapkan (pahala), maka dia akan diampuni dosa-dosa yang telah lalu”.

Dari hadis tersebut dapat dimengerti bahwa, dengan berpuasa di bulan Ramadan, Allah akan mengampuni dosa-dosa terdahulu yang dilakukan oleh umat-Nya. Pertanyaannya, puasa seperti apa yang dikehendaki oleh Allah swt.? Apakah hanya sekadar menahan lapar dan haus saja?

Sebenarnya, ada beberapa ketentuan yang mesti diikuti oleh umat Islam ketika menjalankan puasa. Pertama, menjaga mata dari melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah swt. Kedua, menjaga telinga dari mendengar kata-kata yang tidak diridai oleh Allah swt. Ketiga, menjaga lisan. Lisan dilarang mengumpat, mengucapkan kata-kata kasar, mengucapkan kata-kata kotor, dan banyak hal-hal terlarang yang mesti dijaga dari lisan. 

Keempat, menjaga tangan dan kaki. Tangan dan kaki bisa berbuat maksiat, berbuat hal-hal yang menyakiti atau menggangu orang lain. Umat Islam mesti melakukan hal sebaliknya yakni mengerjakan hal-hal yang membuat Allah swt. merasa senang. Maka, selama berpuasa di bulan Ramadan, tangan dan kaki mesti dijaga dari perbuatan-perbuatan yang menyakiti dan mengganggu orang lain. 

Khusus untuk menjaga tangan dan lisan, Nabi Muhammad memperingatkan kepada umatnya agar senantiasa menjaga keduanya dari kemaksiatan. Nabi bersabda:

المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ

Artinya: “Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya.”

Dari hadis di atas dapat diambil ibrah bahwa muslim sejati adalah muslim yang menjaga lisan dan tangannya agar orang lain tidak merasa tergangu. Jangan sampai tangan dan lisan melakukan hal-hal usil dan mengganggu orang lain. Perbuatan yang seperti itu akan mengurangi pahala puasa Ramadan. 

Satu hal lagi yang tak kalah penting dalam melaksanakan puasa adalah menjaga perut dari makanan-makanan yang diharamkan oleh Allah. Jangan sampai di siang hari berpuasa, menahan makan dan minum, namun di malam hari ternyata makan dan minum hal-hal yang tidak halal, tidak diridai Allah. Bukan itu saja, Allah juga tak senang dengan umat-Nya yang makan dan minum secara berlebihan.

Bila ketentuan itu dapat dikerjakan secara maksimal oleh umat Islam, maka diampuni dosanya oleh Allah swt. Mudah-mudahan kita dijadikan hamba yang memperoleh ampunan Allah dan keberkahan bulan Ramadan.

Dukung perjuangan santri penghafal Qur'an bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk berdonasi!

Narasumber: KH. Ahmad Kosasih, Pimpinan Dewan Syariah Daarul Qur’an