KASIH Bantu Bersih-bersih Pasca Banjir Pesantren Cijantung
Tim Kampung Bersih (Kasih) PPPA Daarul Qur'an tiba di Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Cijantung untuk membersihkan puing-puing bekas banjir, Jumat (26/4). Seperti diketahui hujan deras yang melanda sebagian besar Kota Jakarta pada Kamis (25/4) malam mengakibatkan ibu kota terendam banjir.
Luapan air sungai nahasnya masuk ke kawasan pesantren dan memenuhi seluruh sudut bangunan. Menurut penuturan salah seorang pengajar pesantren, Ustaz Muhammad Wahyu Azhari, air sudah naik sejak pukul 02.00 WIB, Kamis dini hari.
“Hal itu disebabkan karena pesantren dikelilingi jalur utama Sungai Ciliwung hingga menyerupai leter U. Akibatnya, tembok-tembok pesantren yang langsung bersinggungan dengan sungai langsung dihantam hingga hancur,” uajr Ustaz Wahyu.
Tak hanya merobohkan tanggul, banjir hampir menelan seluruh bangunan yang terdapat di pesantren. "Awal mulainya air masuk dari saluran air, ada dua tempat yaitu belakang dan samping. Ruang kelas, dapur, kamar assatidz, ruang kantor sekolah dan pengasuhan hampir tenggelam," tutur Wahyu.
Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Cijantung ini menjadi tempat bagi 295 santri untuk menghafalkan Al-Qur'an. Tak hanya itu, terdapat pula 35 pengajar dan para staf lainnya yang terpaksa harus pulang ke rumahnya masing-masing karena aktivitas di pesantren terganggu.
Ini bukan kali pertama pesantren tersebut terendam banjir. Pada Februari 2017 silam, tepatnya pada tahun pertama kawasan ini digunakan oleh Daarul Qur'an untuk membina para santrinya, terjadi pula banjir yang lebih besar jika dibandingkan dengan saat ini.
“Kami besyukur kehadiran tim KASIH sangat membantu kami untuk membersihkan kawasan pesantren yang terendam. Semoga pesantren dapat digunakan untuk kegiatan belajar mengajar setelah masa liburan santri usai,” harap Wahyu.