Khataman Al-Qur’an di Rumah Tahfidz Bekas Gereja

Khataman Al-Qur’an di Rumah Tahfidz Bekas Gereja
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Rumahku surgaku atau sering dikenal dengan istilah baiti jannati adalah ungkapan yang tertanam dalam hati Ustadz Rowaji. Mendirikan bangunan sederhana bernuansa religi adalah sebuah harapan bagi dirinya. Rutinitas keagamaan tertuang dalam sebuah tempat yang disebut Rumah Tahfidz. Kemewahan tidak menjadi poin utama, kokohnya lantunan Al-Qur’an cukup menjadi pondasi.

Berada di tengah masyarakat non muslim tidak menggoyahkan cita-cita Ustadz Rowaji untuk mendirikan baiti jannati. Sebuah gereja kecil kini disulap menjadi Rumah Tahfidz Al-Alawy.

Sebagai rasa syukur, Ustadz Rowaji menggelar khataman Qur’an di Rumah Tahfidz Al-Alawy yang berlokasi di Sundi Kidul, Sedayu, Sleman, Yogyakarta, Selasa (24/8). Indahnya lantunan ayat Al-Qur’an oleh para santri membuat suasana terasa begitu khusyuk. Adanya khataman rutin dua kali dalam sebulan membangkitkan motivasi para santri dalam belajar dan menghafal Al-Qur’an.

“Saya katakan pada santri-santri untuk menjadi pelopor akhirat harus dimulai dari hal-hal kecil. Belajar membaca Al-Qur’an kemudian dilanjut menghafalkan suratan pendek. Karena santri di sini baru memulai dan sedang ada di tahapan menghafal surat-surat pendek. Alhamdulillah kami sangat senang dengan adanya kegiatan seperti ini, karena dapat menjadi motivasi bagi para santri,” tutur Ustadz Rowaji.

Pada kesempatan yang sama Koordinator Rumah Tahfidz Yogyakarta, Ustadz Ulil Absor juga menyampaikan betapa pentingnya memperhatikan bacaan Al-Qur’an sesuai dengan kaidah ilmu tajwid.

Selain itu, ia juga mengucapan terima kasih untuk Hajj Chicken dan Ayam Geprek Sa’i Management dan semua donatur yang telah memberikan dukungan untuk mendirikan Rumah Tahfidz Al-Alawy.