Kiat Wakaf Daarul Qur'an Menjawab Tantangan Zaman

Kiat Wakaf Daarul Qur'an Menjawab Tantangan Zaman
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Wakaf memang bukan hal baru lagi di Indonesia. Dengan fakta bahwa tanah air ini merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia sudah membuktikan bahwa Indonesia pun menjadi negara yang telah mengembangkan zakat, infak, sedekah dan wakaf untuk kemaslahatan umat.

Dikuatkan dengan laporan World Giving Index 2019 yang mengatakan bahwa Indonesia ditetapkan sebagai salah satu negara paling dermawan di dunia. Maka, potensi wakaf di Indonesia terbilang sangat baik jika dikelola dengan baik pula.

Namun, tantangan selanjutnya adalah fakta bahwa sebagian masyarakat masih belum fasih dengan wakaf. Mereka lebih mengenal zakat, infak dan sedekah. Bahkan, dalam benak sebagian masyarakat wakaf masih identik dengan 3M yakni madrasah, masjid dan makam.

Sementara di sisi lain, zaman yang kian berkembang membuat praktik wakaf juga semakin fleksibel. Maka, yang diperlukan saat ini adalah bukan hanya kesadaran masyarakat, namun juga peran lembaga wakaf (Nazhir) untuk memperkenalkan wakaf yang mudah kepada masyarakat melalui berbagai macam programnya.

Sejalan dengan hal tersebut, Wakaf Daarul Qur'an memiliki cara sendiri untuk memperkenalkan wakaf kepada masyarakat. Diungkapkan oleh Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an, Abdul Ghofur, bahwa pihaknya memiliki metode yang cukup ampuh untuk menarik pewakif, yakni dengan memperkenalkan wakaf kepada donatur yang sebelumnya telah bersedekah dan berzakat.

Hal itu diungkapkannya dalam acara diskusi strategis High Level Meeting Pengembangan Project Wakaf Nasional pada Rabu (4/11) secara daring yang diadakan oleh Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) serta diikuti oleh sejumlah Nazhir wakaf.

Menurutnya, hal itu menjadi salah satu cara yang dilakukannya selain strategi digital yang sudah lama ia terapkan. Terlebih sejak pandemi Covid-19. Dengan mengenalkan wakaf kepada donatur, maka pewakif bukan lagi orang baru, namun mereka yang telah mengenal Daarul Qur'an. Sehingga menimbulkan kepercayaan yang lebih.

"Wakif itu kalau di Daarul Qur'an, pasti mereka yang sudah kenal dengan Daarul Qur'an, jarang mereka yang baru terjaring, sehingga mengenalkan mereka kepada wakaf tunainya. Harapannya, mereka yang sudah zakat dan infak, juga ikut berwakaf," ungkap Ghofur.

Ia juga menyampaikan bahwa Wakaf Daarul Qur'an saat ini memiliki banyak proyek terbaik, salah satu di antaranya adalah wakaf pembangunan Pesantren Tahfidz Daarul Qur'an di seluruh Indonesia.

Hal itu guna menjawab tantangan zaman yang mengharuskan Nazhir wakaf harus lebih inovatif dalam mengemas campaign wakaf agar lebih menyasar masyarakat. Karena sejatinya dana wakaf yang ditunaikan oleh pewakif juga akan dimanfaatkan oleh mereka melalui berbagai fasilitas yang dibangun, misalnya saja pesantren, kampus dan lain sebagainya. []