Kunjungan Muslimah Daarul Qur’an Bogor ke Kampung Qur’an Merapi

Muslimah Daarul Qur'an Bogor didampingi Ustadz Diki Alauddin, Pimpinan Rumah Tahfidz Center (RTC) Daarul Qur’an, berkunjung ke Kampung Qur’an Merapi Yogyakarta pada Ahad (12/2) lalu. Sebelumnya, sebanyak 12 orang pengurus muslimah Daqu Bogor melakukan perjalanan ke Surabaya dan Madura.

Kunjungan Muslimah Daarul Qur’an Bogor ke Kampung Qur’an Merapi
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Muslimah Daarul Qur'an Bogor didampingi Ustadz Diki Alauddin, Pimpinan Rumah Tahfidz Center (RTC) Daarul Qur’an, berkunjung ke Kampung Qur’an Merapi Yogyakarta pada Ahad (12/2) lalu. Sebelumnya, sebanyak 12 orang pengurus muslimah Daqu Bogor melakukan perjalanan ke Surabaya dan Madura.

Kemudian rombongan muslimah Daqu Bogor bertolak dari Madura ke Kampung Qur’an Merapi dan tiba pada pukul 21.30 WIB. Perjalanan panjang tersebut berakhir dengan makan malam dan istirahat di Saung Qur’an Merapi.

Malam yang dingin dihabiskan dengan sedikit obrolan ringan bersama Ustadz Diki Alaudin, Ustadz Maulana Kurnia Putra selaku Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, dan Ustadz Achmad Baidhowi selaku dai pengabdian Kampung Qur’an Merapi, serta didampingi Ustadz Maskuri, salah satu tim PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta.

“Ini kali kedua saya ke Kampung Qur’an Merapi, pertama dulu saya menginjakkan kaki pada tahun 2013, saat itu rumah penduduk masih berbentuk Rumah Qur’an dari anyaman bambu, kalau sekarang alhamdulillah bangunan rumah warga sudah bagus semua,” kisah Ustadz Diki sambil menyeruput teh tubruk hangat khas Merapi.

Merapi memang sedang dingin-dinginnya, angin kencang serta musim hujan menyelimuti desa pertama yang dibangun PPPA Daarul Qur’an pasca erupsi besar tahun 2010 silam. Nuansa dingin juga dirasakan rombongan muslimah Daqu yang bermalam di Saung Qur’an. Meski demikian mereka tetap senang dan bahagia dapat berkunjung bahkan bermalam di Kampung Qur’an tertinggi ini, di mana lokasinya hanya berjarak radius 4,8 kilometer dari kawah Gunung Merapi.

“Alhamdulillah, ini baru pertama kali kami kesini, terima kasih atas kesempatannya untuk menikmati malam yang dingin, bisa membawa cerita tentang Kampung Qur’an ketika pulang kembali ke Bogor,” ucap salah satu muslimah Daqu Bogor sambil merapikan barangnya.

Malam berlalu cepat dan pagi pun berangsur datang, kumandang adzan Subuh menggema dan membangunkan telinga-telinga warga kampung. Agenda pagi ini adalah sholat Subuh berjamaah di Saung Qur’an, kemudian dilanjut dengan membaca surah Al-Waqi’ah bersama-sama serta disambung dengan pengenalan tentang Kampung Qur’an Merapi serta motivasi tentang dakwah membumikan Al-Qur’an. 

“Kampung Qur’an sendiri merupakan program dakwah Al-Qur’an berbasis kawasan, lingkungan, dan komunitas di wilayah marginal, terpencil, minoritas dan terdampak bencana. Di mana Kampung Qur’an Merapi adalah salah satu dari bentuk kepedulian serta pemulihan pasca bencana erupsi dahsyat pada tahun 2010, dan alhamdulillah setiap tahun kami terus mengirim para dai pengabdian yang siap untuk mendampingi kegiatan keagamaan, sosial kemasyarakatan untuk tujuan mencapai kesejahteraan dan kemandirian warga sekitar,“ terang Ustadz Diki sambil memperlihatkan foto-foto dokumentasi pembangunan dan kegiatan Kampung Qur’an Merapi yang dipajang rapi di dinding Saung Qur’an.

Jamaah ibu-ibu muslimah Daqu Bogor menyimak dengan baik dan sesekali menganggukkan kepala. Kegiatan selanjutnya adalah sarapan bersama dan persiapan untuk tadabbur alam di salah satu destinasi wisata di lereng Gunung Merapi yakni “Teras Merapi”. Pukul 06:30 rombongan berangkat ke Teras Merapi untuk menikmati pemandangan Gunung Merapi dari dekat dan pemandangan Kota Yogyakarta dari atas. Kegiatan ini kami tutup dengan berswafoto bersama dan mengabadikan momen sebelum pulang.

Walaupun kunjungan kali ini sebentar namun sangat berkesan. Harapannya silaturrohmi ini terus berlanjut dan eksistensi Kampung Qur’an Merapi akan semakin tampak dan dapat meluaskan kebermanfaatan untuk masyarakat. Terlebih agar dapat memotivasi masyarakat untuk ikut perjuangan membumikan Al-Qur’an dimanapun mereka berada, seperti pepatah mengatakan, “di mana bumi dipijak, disitu langit dijunjung”.

Oleh: Ahmad Baidhowi Muklis, Dai Pengabdian Kampung Qur’an Merapi