Kunjungan Pimpinan Daarul Qur’an, Ustadz Tarmizi Ash Shidiq ke PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta

PPPA Daarul Qur’an menerima kunjungan dari Ustadz Tarmizi Ash Shidiq, selaku Pimpinan Direktorat Ekonomi Daarul Qur’an. Ustadz Tarmizi tiba di Yogyakarta pada Jum’at (22/07) siang. 

Kunjungan Pimpinan Daarul Qur’an, Ustadz Tarmizi Ash Shidiq ke PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta
Kunjungan Pimpinan Daarul Qur’an, Ustadz Tarmizi Ash Shidiq ke PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

PPPA Daarul Qur’an menerima kunjungan dari Ustadz Tarmizi Ash Shidiq, selaku Pimpinan Direktorat Ekonomi Daarul Qur’an. Ustadz Tarmizi tiba di Yogyakarta pada Jum’at (22/07) siang. 

Setibanya di Yogyakarta, Ustad Tarmizi langsung menuju ke kantor PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta. Para staf, relawan dan juga santri tahfidz intensif turut serta menyambut kedatangan beliau siang hari itu. 

Obrolan seputar perjuangan, kelembagaan dan kisah motivasi menjadi topik menarik pada kesempatan itu. Untuk menggugah semangat seluruh peserta yang hadir diruangan itu, Ustadz Tarmizi berkisah tentang Perang Khandaq. 

Perang Khandaq merupakan perang ketiga terbesar dalam sejarah islam. Dalam perang tersebut, kaum muslimin menghadapi pasukan gabungan dari sejumlah musuh kaum muslimin saat itu.

Strategi yang digunakan oleh Rasulullah dalam perang itu adalah dengan membangun parit untuk pertahanan dari serangan musuh. Dalam peperangan tersebut ada beberapa faktor yang menjadi penyebab kemenangan kaum muslimin, meskipun secara jumlah jauh lebih sedikit. 

Di antara faktor-faktor tersebut adalah kuatnya kesabaran dan teguhnya hati kaum muslimin dalam menghadapi situasi berat, kemudian kuatnya keimanan dan keyakinan serta tawakkalnya mereka pada Allah juga rasul-Nya bahwa mereka akan diberi pertolongan oleh Allah untuk mengalahkan musuh-musuh itu. Kesatuan dan kesolidan yang kuat dari pasukan kaum muslimin yang jujur dalam menghadapi musuh. Para pasukan itu sangat solid, tidak terpengaruh sama sekali dengan sikap orang-orang jahat yang berusaha melemahkan tekad dan keyakinan mereka. 

Hikmah-hikmah itu sangat bisa dijadikan penguat kita semua dikala menghadapi situasi dalam kehidupan. Mengingat dulu peradaban islam pernah mengalami masa kejayaan, dan berhasil menggenggamnya selama lebih dari 1000 tahun. 

Kucinya adalah ilmu pengetahuan, teknologi dan juga militer. Umat Islam sekarang harus terus belajar, berkembang dan berinovasi supaya tetap memiliki daya juang untuk mewujudkan cita-cita. 

“Dalam masa-masa sulit sekalipun, kita nggak perlu mengendorkan cita-cita kita, kuncinya adalah tetap harus terus berinovasi,” ujar Ustadz Tarmizi. Pertemuan atau sarasehan siang hingga sore itu berlangsung dengan khidmat dan penuh semangat.