Mbah Klenteng, Sang Penggiat Dakwah yang Tak Lekang oleh Usia

Mbah Klenteng, Sang Penggiat Dakwah yang Tak Lekang oleh Usia
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Sing penting aku iseh dikei sehat, iso manfaat pokoke kudu semangat golek ilmu kanggo dunya tekan akhirat,” tutur Mbah Klenteng dalam bahasa Jawa yang jika diartikan kurang lebih, “yang penting aku masih diberikan kesehatan, bias bermanfaat, pokoknya harus semangat mencari ilmu untuk dunia sampai akhirat.”

Mbah Klenteng adalah sosok yang memiliki nama asli Suyati. Ia telah beriusia lebih dari setengah abad lebih yakni 65 tahun. Meski di usianya yang tak muda lagi, namun semangat beliau terus membara, terlebih untuk setiap kegiatan-kegaiatan keagaamaan. Bahkan, sejumlah kegiatan keagamaan yang dilaksanakan di lingkungan sekitarnya merupakan inisiasinya.

Ia juga merupakan salah satu penggerak di lingkungannya. Selalu aktif mengajak ibu-ibu rumah tangga untuk belajar membaca Al-Qur'an melalui program Klinik Qur'an di PPPA Daarul Qur’an Semarang. Harapannya sederhana, agar waktu luang ibu-ibu rumah tangga bisa dimanfaatkan dengan baik seperti halnya belajar mengaji.

Menurutnya, jika ibu-ibu memiliki kecakapan ilmu yang cukup, maka dapat dijadikan teladan bagi anak-anaknya. Selain itu, ia juga selalu dipercaya untuk ikut membantu mengurusi jenazah oleh setiap keluarga duka di lingkungan sekitarnya. Semangat dan kegigihan Mbah Klenteng ini membuatnya banyak disegani oleh masyarakat disekitarnya.

Namun, semangat dan keaktifan beliau yang membara untuk mengikuti beragam kegiatan seringkali membuatnya lupa akan kondisi kesehatannya. Sehingga baru-baru ini beliau mengalami gejala struk ringan. Di tengah kondisinya yang sedang sakit, beliau masih terus berusaha untuk mencari celah agar dirinya bisa bermanfaat untuk orang lain dengan berbagai hal yang bisa ia lakukan.

Kegigihan dan semangat Mbah Klenteng inilah yang patut dicontoh oleh para generasi muda saat ini. Harapannya, Mbah Klenteng selalu diberikan kesehatan dan umur panjang agar kami terus bisa belajar dan mewarisi semangatnya. (ade/dio)