Meningkatkan Ibadah, Cara Rasulullah SAW Menyambut Ramadan

Meningkatkan Ibadah, Cara Rasulullah SAW Menyambut Ramadan
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Ramadan adalah bulan yang selalu dirindukan dan dinanti umat Islam di seluruh penjuru dunia. Sebab pada bulan ini, Allah SWT mengobral pahala dari setiap kebajikan yang dilakukan manusia. Pada bulan ini pula Al-Qur’an pertama kali diturunkan ke bumi. Oleh karenanya, bulan Ramadan memiliki julukan Syahrul Qur’an.

Selain itu, bulan Ramadan juga memiliki nama lain, yaitu Syahrul ‘Ibadah. Mengapa disebut demikian? Karena pada bulan ini, kuantitas ibadah umat Islam berlipat kali banyaknya bila dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya. Seperti diriwayatkan oleh Ibnu Huzaimah, “Dari Salman Al-Farisi ra. berkata: Rasulullah SAW memberi khutbah kepada kami di hari akhir dari bulan Sya’ban dan bersabda: ‘Hai sekalian manusia akan datang bulan yang agung (Ramadan) yaitu bulan yang penuh berkah di dalamnya. Dalam bulan itu ada malam yang mulia (lailatul qadr) yang lebih utama dari pada seribu bulan. Allah telah mewajibkan puasa di bulan itu, dan shalat tarawih di malamnya sebagai ibadah sunah. Barang siapa yang melakukan kebaikan (ibadah sunah) di bulan itu,  pahalanya seperti melakukan ibadah wajib dibanding bulan yang lainnya. Dan barang siapa melakukan kewajiban di dalamnya, maka pahalanya seperti melakukan 70 kewajiban dibanding bulan lainnya. Bulan Ramadan adalah bulan ditambahnya rizki orang mukmin, bulan di awalnya menjadi rahmat, di tengahnya menjadi ampunan dan di akhirnya merupakan kebebasan dari neraka’,” (HR. Ibnu Huzaimah)

Oleh karenanya, Rasulullah SAW pun melakukan penyambutan bulan penuh ampunan ini dengan melakukan persiapan ibadah. Rasulullah SAW memulai persiapan jasmani dengan melakukan puasa Senin-Kamis dan puasa Ayyamul Bidh pada tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulannya sejak awal bulan Syawal hingga Sya’ban. Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwasanya Rasulullah SAW senantiasa puasa Senin dan Kamis. Dikatakan kepada beliau, “Wahai Rasul, engkau senantiasa puasa Senin dan Kamis.” Rasulullah SAW menjawab, “Sesungguhnya pada setiap hari Senin dan Kamis Allah SWT mengampuni dosa setiap Muslim, kecuali dua orang yang bermusuhan. Allah berfirman, ‘Tangguhkanlah keduanya sampai keduanya berdamai’.” (HR. Ibnu Majah).

Sedangkan untuk puasa yang dilakukan-Nya tiga hari setiap bulan, Rasul SAW bersabda kepada Abu Dzar Al-Ghifari RA, “Wahai Abu Dzar, jika engkau ingin berpuasa setiap bulan, maka puasalah tanggal 13, 14 dan 15.” (HR. Tirmidzi).

Selain itu, dalam menyambut Ramadan, Rasulullah SAW juga melakukan beberapa pembiasaan ruhiyah seperti salat tahajud setiap malam, yang diiringi dengan zikir setiap waktu dan kesempatan. Diriwayatkan oleh Aisyah RA yang bertanya kepada Rasul Saw mengenai pembiasaan salat tahajud, padahal dosa-dosa beliau telah diampuni oleh Allah SWT, maka Rasulullah SAW menjawab dengan nada yang sangat indah, “Apakah tidak boleh aku menjadi hamba yang pandai bersyukur?”

Pembiasaan diri dalam menyambut Ramadan ini dilakukan Rasulullah SAW hingga bulan Sya’ban. Jika biasanya dalam sebulan Rasulullah berpuasa rata-rata 11 hari, maka di bulan Sya’ban ini beliau berpuasa hampir sebulan penuh. Dalam riwayat Usama bin Zayed RA dikatakan, “Aku bertanya kepada Rasul, ‘Wahai Rasulullah, Aku tidak melihatmu banyak berpuasa seperti di bulan Sya’ban?’ Beliau menjawab, ‘Sya’ban adalah bulan yang dilupakan manusia, letaknya antara Rajab dan Ramadan. Di bulan tersebut amal manusia diangkat (ke langit) oleh Allah SWT dan aku menyukai pada saat amal diangkat, aku dalam keadaan berpuasa’.” (HR. An-Nasa’i).

Demikianlah cara Rasulullah SAW mempersiapkan diri dalam menyambut kedatangan bulan Ramadan. Kita pun dapat meniru cara beliau dalam mempersiapkan diri menyambut bulan suci ini. Agar ketika Ramadan datang, tak ada satu pun amal ibadah yang terlewat dan tak menghasilkan pahala.

Pada bulan Ramadan ini, bersedekah pun mendapatkan ganjaran yang berlipat. Tidak akan ada yang sia-sia dari setiap rupiah yang dikeluarkan dengan ikhlas demi mengharapkan ridha-Nya, karena sedekah Anda #pastiadabalasan berlipat ganda dari Allah SWT. (ara/mnx)