Perjalanan Rumah Tahfizh Cahaya Qur’an: dari Iqro Hingga Selesai Membaca Al-Qur’an 30 Juz

Sejak berdiri pada 17 Agustus 2021 Rumah Tahfizh Cahaya Qur’an Lampung memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari menyewa tempat untuk fasilitas mengaji, renovasi rumah, hingga 90 persen santrinya masih memulai belajar huruf hijaiyah dan Iqro. 

Perjalanan Rumah Tahfizh Cahaya Qur’an: dari Iqro Hingga Selesai Membaca Al-Qur’an 30 Juz
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Sejak berdiri pada 17 Agustus 2021 Rumah Tahfizh Cahaya Qur’an Lampung memiliki tantangan tersendiri. Mulai dari menyewa tempat untuk fasilitas mengaji, renovasi rumah, hingga 90 persen santrinya masih memulai belajar huruf hijaiyah dan Iqro. 

Rumah Tahfizh ini lebih didominasi oleh ibu-ibu dibanding dengan anak-anak. Karena di awal pembukaannya sudah ada beberapa pondok yang berdiri. Kala itu peresmiannya dihadiri oleh oleh Ustadz Khoirodin, MPd selaku Korodinator Rumah Tahfizh Lampung 1.

Nasihat dari Ustadz Khoirodin memantik semangat para santri untuk terus mempelajari Al-Qur’an dan menghafalkannya. Satu tahun berjalan Rumah Tahfizh Cahaya Qur’an menambah pengajar dari Jawa. Harapannya agar khazanah keilmuan dan tahfizh Qur'an terus tumbuh. 

Pada tahun 2023 pengurus Rumah Tahfizh Cahaya Qur’an memutuskan untuk tidak menyewa lagi. Sebagai gantinya, mereka memindahkannya ke belakang rumah. Tempat itu dulunya adalah kandang domba dengan kaki-kaki bangunan kurang lebih adalah satu meter.

Tempat baru ini dinamakan Saung Tahfizh Cahaya Qur’an yang pernah juga mendapat bantuan dana pembangunannya dari sedekahonline.com. Santri dari kalangan ibu-ibu berjuang mulai dari huruf alif hingga ya’. 

Para ibu ini yang tidak pernah berpikir akan mendapat kesempatan untuk belajar mengaji. Karena selama ini mereka sudah merasa malu jika berbarengan dengan anak-anak.

Sebagai contoh Ibu Sulin. “Saya dulu waktu kecil pernah mengaji tapi saya rasa belum bisa membaca Al-Qur’an, Alhamdulillah dengan tempat ini di masa tua saya, saya bisa belajar Al-Qur’an,” tuturnya saat obrolan di saung. 

Ibu-ibu yang lain memulai belajar Al-Qur’an di masa tuanya dengan Iqro. Satu persatu huruf mereka pahami dan hafalkan. Aktivitas mengaji dimulai bakda Subuh dan rutin dilakukan selama satu tahun hingga memasuki tahap Al-Qur’an. 

Pada Ahad, 18 Juni 2023 adalah momen haru bagi Ibu Legiyem dan Ibu Tasminah karena selama masa hidupnya baru ini dibuatkan acara syukuran atas khatam membaca Al-Qur’an 30 juz. 

Bagi sebagian orang membaca Al-Qur’an hingga selesai 30 juz itu hal biasa. Namun akan sangat bahagia jika di usia senja masih memiliki semangat dan bisa mengkhatamkan bacaan Al-Qur’an. 

Semoga Allah selalu ridho atas apa yang sudah dicapai para santri dalam mendekatkan diri dengan Al-Qu’ran. Harapannya ibu-ibu yang lainnya segera khataman dan memulai menghafalkan Al-Qur’an. Aamiin.