Perjuangan Dakwah Ustadz Karim di Tengah Keterbatasan dan Pandemi Corona

Perjuangan Dakwah Ustadz Karim di Tengah Keterbatasan dan Pandemi Corona
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Abdul Karim (30) atau lebih akrab dipanggil dengan Ustadz Karim ialah seorang disabilitas tunanetra yang mengabdikan dirinya dengan menjadi marbot dan bedal imam di Masjid Al Fatah Perum, Jatisari Mijen, Semarang. Saat berusia 19 tahun, ia tinggal dan belajar di salah satu pondok pesantren di Singorojo Kab. Kendal.

Saat-saat belajar dan mencari ilmu ini, matanya mulai merasakan sakit hingga perlahan daya penglihatannyapun menghilang, sehingga saat ini ia tak bisa lagi melihat indahnya huruf-huruf Al-Qur'an yang setiap kali ia baca rangkaian huruf-hurufnya saat murajaah di pondok. Meski kini ia kehilangan daya penglihatannya, namun saat ini ia telah menjadi hafidz Qur'an dan bertekad mengabdikan hidupnya menjadi marbot dan guru ngaji agar bisa memberi banyak manfaat untuk umat.

Ustadz Karim adalah salah satu pejuang dakwah yang masih terus berjuang mendawahkan Al-Qur'an di tengah pandemi yang terjadi saat ini. Ia menuturkan ungkapan rasa sedihnya, karena masjid yang ia singgahi ini tak ramai dikunjungi seperti biasanya. Namun beliau yakin, ini semua dilakukan sebagai salah satu ikhtiar bersama untuk memerangi pandemi virus yang sedang merebak ini.

"Saya rindu, bisa mendengar langsung anak-anak mengaji  bahkan terkadang saya berharap bisa melihat mereka saat mengaji. Namun saya yakin meski saat ini saya tidak bisa melihat mereka, insyaAlloh di akhirat kelak saya bisa diizinkan untuk melihat mereka sedang memberikan mahkota-mahkota kemullian untuk orangtuanya", tutur Ustadz Karim sembari menghela napasnya.

Dari kisah Ustadz Karim ini, kita belajar bahwa apa yang kita miliki saat ini semua adalah atas karunia-Nya dan disegala kondisi keterbatasannya ia masih mau untuk berjuang agar bisa bermanfaat untuk banyak orang.

“Di tengah pandemi covid-19 ini tim PPPA Daarul Qur’an berbagi bingkisan sembako yang salah satunya juga diberikan kepada para pejuang dakwah Al-Qur’an seperti Ustadz. Semoga dari setiap lantunan ayat-ayat yang selalu dibacanya akan mengalir keberkahan untuk kita semua dan pandemi virus ini bisa segera hilang. Aamii,” harap Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Semarang, M. Nur Fauzan. (ade/ara)