Secercah Hidayah di Balik Musibah

Secercah Hidayah di Balik Musibah
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Ada nikmat di balik musibah, hal itulah yang coba dibagikan oleh Rian Fadhil Hidayah, santri pesantren Daarul Qur'an dalam roadshow Keajaiban Qur'an yang dilaksanakan di berbagai sekolah di Palembang.

Musibah terjadi ketika ia duduk di kelas 8 pesantren. Saat itu Rian sedang duduk menunggu giliran bermain futsal sambil bercanda dan tertawa bersama teman-temannya. Sesaat kemudian, keadaan menjadi gelap. Pintu lemari yang beratnya berkisar 4-5 kilogram mengenai kepalanya dan menancap membuat tengkorak kepalanya retak.

Rian koma tidak sadarkan diri. Hanya ada dua vonis dokter saat itu, meninggal dunia atau cacat. Bahkan ayah Rian sendiri pun telah menyiapkan kain kafan dan pemakaman.

Semua teman dan guru membesuknya termasuk Ustad Yusuf Mansur. Ketika UYM sapaan akrab Yusuf Mansur menjenguknya, mengelus kening Rian sambil melafadzkan sholawat, refleks Rian mengikuti sholawat yang dibacakan UYM dan itulah yang menjadi titik baliknya hidup kembali.

"Kisah saya ini bukanlah kisah yang paling hebat. Tapi Allah menyelamatkan saya karena saya menghafal Alqur'an. Alqur'an menjadi syafaat, menolong orang-orang yang di kepalanya, di dadanya dan di hatinya ada ayat-ayat Allah, " tutur Rian dalam roadshow yang berlangsung selama dua hari sejak 4 Oktober 2018.

Musibah yang menimpa Rian membuatnya semakin semangat menyelesaikan hafalannya. “Yang terpenting saya sadar bahwa kematian itu dekat sehingga harus berhati-hati dalam sikap, perbuatan dan ucapan,” tutur Rian.