Ribuan Masker untuk Warga Terdampak Asap Sumatera
Selain berbahaya bagi kesehatan, kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Sumatera, khususnya Palembang dan sekitarnya membuat jarak pandang pengguna jalan terbatas. Asap terlihat di sepanjang jalan, bahkan icon Kota Palembang yakni Jembatan Ampera pun tertutup kabut asap.
Ketika asap tebal turun, jarak pandang pengguna jalan hanya sebatas lima meter ke depan. Hal ini tentu sangat berbahaya karena dapat mengakibatkan kecelakaan antar kendaraan bermotor. Selain itu, aktivitas pengguna jalan yang lebih sering dihabiskan di jalanan membuat mereka lebih berpotensi terserang Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA).
Tak ingin kondisi tersebut terus menerus mengancam kesehatan masyarakat, PPPA Daarul Qur'an membagikan ribuan masker secara gratis di jalanan, salah satunya di perempatan Simpang Kramas dan Fly Over Jakabaring, Palembang, Kamis (19/9). Tim Siaga Bencana (SIGAB) sendiri telah menyiapkan lebih dari 1.000 masker N-95.
Ketika lampu merah menyala dan kendaraan mulai berhenti, lima orang dari PPPA Daarul Qur'an Palembang terjun ke jalan membagikan masker kepada para supir truk, mobil pribadi hingga pengguna motor. Panasnya terik matahari dan kabut asap yang masih menyelimuti, tak menyurutkan semangat tim SIGAB mendistribusikan masker.
Andi, salah seorang Tim PPPA Daarul Qur'an Palembang mengatakan bahwa ia dan rekan-rekannya membagikan masker sebanyak 600 buah kepada masyarakat yang melintas jalur tersebut. Andi dan timnya tak tebang pilih dalam membagikan masker, siapapun yang membutuhkan dapat menerimanya.
Tak jarang, ia dipanggil oleh sejumlah pengguna jalan yang ingin mendapatkan masker tersebut. Andi pun harus berlari dari jalan satu ke jalan seberangnya untuk memberikan masker. "Kami bagikan ke 600 masyarakat, satu titik di Simpang Kramas dan dilanjutkan di Fly Over Jakabaring," ungkap Andi.
Ikhtiar untuk membantu para korban asap kebakaran hutan dan lahan di Palembang dan sekitarnya terus dilakukan PPPA Daarul Qur’an. Salah satunya dengan membagikan masker untuk mencegah warga terkena Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) serta membuka posko kesehatan agar para korban yang telah terkena dampak dari bencana tersebut segera mendapat penanganan. (dio/ara)