Motaz, Warga Palestina yang Tinggal di Indonesia

Motaz, Warga Palestina yang Tinggal di Indonesia
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Di sudut kota Jakarta, tepatnya Kelurahan Sukabumi Utara, Kebon Jeruk, Jakarta Barat, tinggal satu keluarga Palestina di tengah pemukiman pribumi. Rumah yang lebih tepat disebut kontrakan itu dapat dilihat setelah terlebih dahulu melewati lorong kecil dan beberapa anak tangga.

Dua anak kecil dengan wajah khas Arab langsung menyambut dengan senyum sumringah. "Saya Nehal, dipanggil Kakak, ini adik saya namanya Yusuf," kata gadis kecil berambut pirang yang masih malu-malu itu kepada tim PPPA Daarul Qur'an yang datang ke kediamannya pada Jumat, (8/2).

Motaz Yousef Matter Abujarad (38) adalah ayah dari kedua anak lucu itu. Ia, istri dan kedua anaknya adalah pengungsi asal Palestina yang datang ke Indonesia untuk berlindung dari blokade yang telah terjadi bertahun-tahun di negaranya.

"Saya tidak bisa balik ke Palestina, rumah saya diblokade dan dua saudara saya telahsyahid," ucap Motaz yang diketahui telah tinggal hampir dua tahun di Indonesia itu.

Sebelum hijrah ke Indonesia, Motaz adalah seorang pekerja yang tinggal di jalur Gaza, Palestina. Semenjak sang istri sakit, Motaz mengurus anak-anak dan berhenti bekerja sebagai penjual kebab dengan penghasilan Rp30 ribu per hari dan sempat menunggak bayar kotrakan sepetak yang disewanya.

Meski tengah mengalami keulitan ekonomi, ia tak patah semangat dan tetap mencari cara untuk bisa membiayai kehidupan keluarganya sehari-hari. Motaz yang memiliki kemampuan berbahasa asing seperti Bahasa Arab dan Inggris mengaku ingin menjadi guru bahasa dan membuka usaha kebab.

"Saya mau mengajar Bahasa Arab ke orang-orang, saya tidak meminta uang, saya ingin berbagi karena saya sudah bisa Bahasa Indonesia," ucap Motaz dengan nada bicara yang masih kaku.

Sikap ramahnya membuat Motaz diperlakukan baik oleh masyarakat sekitar. Ia pun rajin sholat di masjid dan membantu tetangga yang membutuhkan tenaga bantuan.

“Alhamdulillah, PPPA Daarul Qur’an mendapat kesempatan bersilaturahmi dan memberikan bantuan kepada Motaz beserta keluarga. Mudah-mudahan kita bisa mewujudkan keinginannya untuk membuka usaha kebab,” tutur Rojali, Koordinator Layanan Mustahik PPPA Daarul Qur’an.