Said Jaga Hafalan

Said Jaga Hafalan
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Said sapaan akrabnya, pemuda berusia 17 tahun ini sangat bersyukur bisa tinggal di Rumah Tahfizh Daarul Qur’an Malang, Jawa Timur. Sebab sebelum menemukan rumah tempat menghafal Qur’an, mahasiswa di Bumi Arema ini sangat gundah hatinya. Said takut tak bisa mempertahankan hafalan yang telah ia miliki selama enam tahun belajar di pondok.

“Karena saya dari SMP dan SMA sudah masuk di pondok tahfizh, pas kuliah bingung mau menjaga hafalan gimana ? Alhamdulillah ketemu sama Daarul Qur’an dan sekarang bisa bermukim di sini,” ujar Said yang saat ini baru mengenyam pendidikan di Universitas Brawijaya (UB).

Said yang tampak malu-malu saat menceritakan kesehariannya di rumah tahfizh kepada Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Muhammad Anwar Sani itu mengatakan, hafalannya sudah 30 juz. Di Rumah Tahfizh Daarul Qur’an Malang sendiri ada 15 mahasiswa mukim untuk menjaga hafalan Qur’an. Mereka dari berbagai kampus seperti Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang dan UB.

Alhamdulillah, tiada hari tanpa Qur’an di rumah tahfizh. Pagi kami setor hafalan, malam kami murajaah dan ada juga kajian-kajian Islam di waktu-waktu tertentu. Mudah-mudahan langkah bersama Qur’an ini membawa kami dalam keberkahan hidup,” harap Said.

Ustad Sani yang berkunjung ke pusat belajar Qur’an di Malang itu berpesan kepada Said dan seluruh santri baik di rumah-rumah tahfizh, pesantren dan kampung Qur’an untuk mengenggam dunia dengan Al-Qur’an di setiap langkah kehidupan. Karena dengan memuliakan Al-Qur’an, umat muslim akan mendapat kesuksesan dunia akhirat.

“Said adalah salah satu dari puluhan ribu santri yang tengah belajar dan menghafal Qur’an di rumah-rumah tahfizh. Mereka adalah generasi penerus yang akan mendawamkan Qur’an ke seantero dunia. Terima kasih kepada seluruh donatur yang selama ini telah mendukung bersama Daarul Qur’an bergerak dalam dakwah tahfizhul Qur’an,” ujar Anwar Sani.