Selangkah Menuju Wisuda Tahfizh Nasional (WTN)

Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) merupakan momentum perayaan sekaligus apresiasi kepada para santri yang berhasil menuntaskan hafalan Al-Qur’an 30 juz nya dari Rumah Tahfizh/Pesantren Daarul Qur’an di seluruh wilayah Indonesia. Namun, per tahun 2025 ini, semenjak diresmikannya Asosiasi Rumah Tahfizh Indonesia (ARTI) pada akhir tahun 2023 lalu, terdapat perluasan kategori peserta WTN. Dalam hal ini, Rumah Tahfizh/Pesantren non mitra atau binaan Daarul Qur’an yang di bawah naungan Asosiasi Rumah Tahfizh Indonesia (ARTI) juga bisa berpartisipasi.
Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) menjadi momentum sakral yang diidamkan oleh para santri penghafal Al-Qur’an. Karena pada kesempatan ini, mereka secara resmi didapuk sebagai hafizh dan hafizhah yang akan mengemban amanah untuk menjaga dan mengamalkan kalam Illahi di sepanjang hayatnya. Namun, ada satu langkah yang wajib ditunaikan oleh para santri calon peserta, yaitu mengikuti rangkaian ujian tahfizh 30 juz yang diselenggarakan oleh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an dan Asosiasi Rumah Tahfizh Indonesia (ARTI).
Pada tahun 2025 ini, secara keseluruhan ada 70 santri peserta ujian tahfizh WTN dari 8 provinsi yang tersebar di Palembang, Lampung, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI. Yogyakarta, hingga NTB. Ujian yang berlangsung dalam rentang waktu 1 - 15 Mei ini digelar secara nasional oleh penguji dari Biro Tahfizh Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang. Adapun khusus wilayah DI. Yogyakarta, penguji dari Asosiasi Rumah Tahfizh Indonesia (ARTI).
Penyelenggaraan Ujian Tahfizh di lokal wilayah DI.Yogyakarta berlokasi di Kantor PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta. Total ada 18 santri dari 4 Rumah Tahfizh, diantaranya Al-Hidayah, Darul Falah Klaten, Mutiara Insan Mulia (MIM), dan Grha Tahfizh PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta. Uniknya, para penguji bukan hanya asatidzah biasa, melainkan telah bersertifikasi BNSP RI bidang Tahfizh. Tentu hal ini dilakukan untuk menjamin kualitas dan kelayakan para santri yang kelak dinyatakan lolos sebagai peserta Wisuda Tahfizh Nasional (WTN).
Menariknya lagi, ada satu santri peserta ujian WTN dari Grha Tahfizh Daarul Qur’an Yogyakarta yang masih berusia sekitar 9 tahun, namun sudah berhasil menuntaskan hafalan 30 juz Al-Qur’an. Qonita Karima As-syahidah namanya. Hafalannya dinilai sangat mutqin dan juga bagus dari sisi tahsin. Bahkan, kelancaranya mengalahkan peserta lain yang jauh lebih senior.
Proses Ujian Tahfizh berlangsung dengan khusyu’ dan khidmat. Ayat-ayat suci Al-Qur’an tak henti dirapalkan sembari menunggu giliran untuk maju menghadap penguji. Ujian Tahfizh WTN menjadi ujung tombak sekaligus penentu terakhir para santri mendapat legitimasi sebagai peserta di Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) tahun 2025 ini. Namun, dari perspektif pendidikan Al-Qur’an, ujian tahfizh bukan sekadar tiket menuju Wisuda Tahfizh Nasional (WTN), melainkan juga menjadi momentum untuk evaluasi dan mengukur kualitas output dan proses pembelajaran tahfizh yang digelar di Rumah Tahfizh mitra.