Sembako untuk Aisyah, Pemulung Mualaf Berdarah Amerika Selatan
Pendemi virus corona masih terus melanda, tercatat pada Sabtu (2/5) jumlah orang terpapar di Indonesia mencapai angka 10.551 orang, jumlah pasien sembuh 1.591 orang, dan meninggal 800 orang. Dengan kondisi tersebut, PPPA Daarul Qur’an Bogor bergerak berkontribusi memberi manfaat bagi yang membutuhkan.
Pada Rabu (22/4) sore, PPPA Daarul Qur'an Bogor menyalurkan bantuan kepada salah satu warga terdampak social distancing. Aisyah, namanya. Wanita tangguh yang kesehariannya bekerja sebagai pemulung.
Ia adalah seorang mualaf berdarah Kolombia, Amerika Selatan di daerah Kampung Curug Mekar, RT 02/04 Kelurahan Curug Mekar, Kecamatan Bogor Barat.
Beliau mulai memeluk Islam ketika menikah dengan orang Indonesia pada 1994 di Bandung, dan di sanalah beliau mendalami agama Islam.
Ia mengaku pernah sempat goyah karena ujian yang Allah berikan, justru ia semakin mantap keimanannya untuk memeluk agama Islam.
Bagi beliau hal yang terpenting adalah anak semata wayangnya. Wanita cantik bernama Raisha dengan kondisi yang sangat memprihatinkan, dia tidak bisa berjalan karena penyakitnya, ia juga baru mengalami kebutaan akibat ada pengendapan darah di tulang belakang kepala.
Beliau juga menceritakan sempat terpisah dengan sang anak ketika berusia tiga tahun akibat diusir oleh mertua sendiri, dan bertemu kembali dengan anaknya di usia 15 tahun. Suka dan duka telah beliau alami.
Ia saat ini berkerja sebagai pemulung demi untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka berdua. Ada pesan yang disampaikan beliau kepada kami, "Ketika engkau merasa benar-benar paham tentang Islam, maka jangan sekali-kali takut dengan Kemiskinan.”(arya)