Setelah Kehabisan Uang di Perantauan, Akhirnya Aziz Bisa Pulang ke Kampungnya
Aziz merantau ke Kota Kembang, Bandung, untuk mengadu nasib dan berharap di sana ada sepercik harapan yang bisa ia bawa pulang sebagai nafkah bagi keluarganya. Berangkat dari kampungnya di Cianjur, lelaki 52 tahun itu akhirnya bekerja menjadi kuli serabutan setelah mencoba berbagai pekerjaan.
Namun, alih-alih mendapat segepok uang untuk dibawa pulang, Aziz dan para pekerja lainnya sesama kuli justru dirumahkan karena mewabahnya Covid-19. Harapan satu-satunya untuk menghimpun rupiah harus pupus setelah merebaknya virus tersebut.
Di saat teman-temannya pulang kampung karena tak memiliki pekerjaan lagi, Aziz justru harus tertahan di tanah rantau karena ia tidak mempunyai uang untuk pulang. Saat ia ingin menyusul dan pulang ke kampung halamannya, pemerintah sudah menerapkan sistem PSBB dan ia pun terpaksa bertahan di Bandung dengan bekal seadanya.
"Saya tertinggal rombongan, saat mau menyusul keburu PSBB jadi sudah tidak bisa naik bis lagi. Sudah tidak punya uang untuk pulang," tuturnya saat mengunjungi kantor PPPA Daarul Qur'an Bandung.
Lama terkatung-katung di Bandung, akhirnya Azis bisa pulang ke kampung halamannya, Selasa (23/6). Melalui program bantuan senyum mustahik, PPPA Daarul Qur'an Bandung memberikan bekal secukupnya kepada Aziz agar dapat pulang dan bertemu dengan keluarganya kembali.
Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Bandung, Dena Fadillah berkata, "alhamdulillah, dengan program berbagi senyum mustahik Pak Azis bisa kembali pulang ke Cianjur bersama satu rekannya yang ia ajak. Jazakumullah khair untuk para muzakki yang sudah menyisihkan sebagian hartanya untuk membantu sesama." []