Simpatik Guru untuk Ustadz Mursidi
Zahid Mursidi (33) adalah seorang guru ngaji yang selama bertahun-tahun mampu menaungi 60 santri untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an setiap sore di gubug sederhana miliknya, bersama istri dan kedua anaknya.
Pengabdian mengajar yang tanpa bayaran sepeserpun ini berawal ketika Ustadz Mursidi bersama istrinya kembali ke kampung halaman pada tahun 2009, di dusun Trisakti, desa Karangrejo, kecamatan Jati Agung, Kabupaten lampung Selatan. Sambil mengajar, ustadz Mursidi nyambi menggarap sawah warga sekitar yang hasilnya tak seberapa, untuk menghidupi keluarganya.
Hidup dengan ekonomi rendah tak membuat gentar semangat ustadz Mursidi dalam mengajarkan Al-Qur’an. "Saya hanya melanjutkan apa yang telah dilakukan oleh almarhum ayah saya, yang telah mengajar ngaji anak-anak disini, sejak dulu tanpa menerima bayaran dari siapapun," papar Ustadz Mursidi, saat di temui tim layanan Simpatik Guru.
Alhamdulillah, Ustadz Mursidi menjadi satu dari 331 guru di seluruh Indonesia yang selama satu tahun ini rutin menerima santunan dari program layanan Simpatik Guru PPPA Daarul Qur’an. Hal ini untuk mengapresiasi serta memberi kesejahteraan atas jasa yang selama ini dilakukan.