Surat Terbuka Untuk 2023: Menuju Penghafal Al-Qur’an yang Berdaya dan Mandiri

Saya dan Anda hidup di negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia. Dengan jumlah yang luar biasa, Indonesia pasti memiliki angka penghafal dan pengajar Al-Qur’an yang sangat banyak. Program-program pendidikan Al-Qur’an pun tersebar di seluruh negeri melalui rumah tahfizh, pondok pesantren, majelis taklim, dan taman pendidikan Al-Qur’an. Ini adalah tanda bagaimana Saya dan Anda semua selalu diberikan keberlimpahan keberkahan dari Allah SWT..

Namun nyatanya, hadirnya pelbagai program dakwah dan syiar Al-Qur’an masih belum dapat mengentaskan buta huruf Al-Qur’an di Indonesia. Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) pernah merilis bahwa 65% masyarakat Muslim Indonesia belum bisa membaca Al-Qur’an pada awal tahun 2022 lalu (Republika.co.id, 22/1/2022). Ditambah lagi dengan kajian pasca program sinergi antara PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta bersama BAZNAS RI pada Juli 2022 yang menyimpulkan bahwa hasil assessment kompetensi Guru Al-Qur’an tersebut menunjukkan angka hanya 38,8% guru yang kompeten mengajar. Sebaran sampel kajian program assessment ini tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan DI. Yogyakarta yang berasal dari program rumah tahfizh, TPQ, pondok pesantren, dan lembaga pendidikan lainnya. Angka yang tak lebih dari setengah tersebut menunjukkan perlu adanya peningkatan kompetensi guru dalam mengajarkan Al-Qur’an. Karena, tak sembarangan orang dapat memahami dan mengajarkan Al-Qur’an secara baik dan sesuai seperti apa yang dahulu Nabi Muhammad SAW. tuturkan.

Dua data atas adalah situasi dakwah Al-Qur’an di Indonesia yang juga menjadi tantangan dan urgensi untuk saya, Anda, dan kita semua dalam mendawamkan Al-Qur’an ke seluruh negeri. Ikhtiar dengan harapan besar bangsa dan negeri kita tercinta akan selalu dijaga dan diberkahi Allah SWT. untuk hari ini, esok, dan untuk anak cucu kita nanti. PPPA Daarul Qur’an sejak 2009 telah berfokus dalam pelbbagai program dakwah Al-Qur’an dan pemberdayaan masyarakat hadir untuk mengajak dan berikhtiar bersama untuk berkontribusi kebaikan dalam dua hal urgen di atas. Terlebih lagi setelah pandemi COVID-19 berakhir, permasalahan sosial ekonomi masyarakat rentan juga menambah sederet masalah dan ihwal yang harus segera disudahi.

Menjelang akhir 2022, menuju tahun 2023, PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta mencoba merancang-merumuskan fokus programnya pada masalah-masalah urgen di atas. Tahun 2023, PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta akan membawa ghirah Al-Qur’an melalui 4 pilar program utama: Rumah Tahfizh, Grha Tahfizh, Kampung Qur’an, dan Pemberdayaan Masyarakat.

4 pilar program utama PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta akan mengajak sebanyak mungkin pihak bersinergi untuk mewujudkan santri, guru Qur’an, dan masyarakat yang lebih berdaya untuk mandiri. Untuk mencapai kemandirian santri dan pemberdayaan guru maka peningkatan kompetensi menjadi jawaban, juga program-program penunjang lainnya akan menjadi kunci keberhasilan adalah Beasiswa Santri Qur’an, Simpatik Guru, Wisuda Akbar Indonesia Menghafal Qur’an, Jambore Rumah Tahfizh, Layanan Mustahik dan Pemberdayaan, hingga Sertifikasi Kompetensi Guru Al-Qur’an. Program-program ini dengan target penerima manfaat prioritas sejumlah 4.650 orang dan 15.000 penerima manfaat umum di wilayah Yogyakarta dan sekitarnya.

PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta tentunya dengan penuh kebahagiaan dan optimisme mengajak Bapak, Ibu, dan rekan-rekan sekalian untuk ikut bergabung berkontribusi dalam gerakan kebaikan yang besar ini. Tentunya, dengan besar harapan kita bersama tentang negeri yang berlimpah berkah dan terus dijaga Allah SWT. melalui dakwah Al-Qur’an dan pemberdayaan untuk masa depan kita bersam yang lebih baik. Terimakasih, wassalamu ‘alaikum warahmatullaah…

Salam,

Maulana Kurnia Putra, S.Sos., MA. (@maulanakurnia)

Amil Zakat LAZNAS PPPA Daarul Qur’an
WA 08112515124