Ramadan di Kampung Qur'an Melempo Pasca Gempa Lombok Timur
LOMBOK TIMUR - Ramadan 1443 Hijriah di Kampung Qur'an Melempo Lombok Timur kali ini terasa beda. Libur hari raya tahun 2022 ini adalah perpulangan pertama kali Sa’adatudaraen setelah 8 bulan belajar di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus.
Sa'adatuddaraen atau dikenal dengan panggilan Sa'adah adalah santri Kampung Qur'an Melempo sekaligus penerima manfaat beasiswa Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus angkatan ketujuh.
Bencana di Melompo, Lombok Timur pada Agustus 2018 lalu membuka kenangan bagi warga di daerah ini. Saat itu, para warga Dusun Melempo, Desa Obel-Obel, berlarian keluar rumah setelah goncangan dahsyat merubuhkan ratusan rumah di kampung Melempo di pesisir pantai utara pulau Lombok yang menjadi lokasi pertama titik gempa.
Harta benda tak sempat diselamatkan. Mereka hanya berpikir keselamatan nyawanya. Gempa itu datang bertubi-tubi mengguncang seluruh pulau Lombok tanpa terkecuali. Rumah-rumah rata dengan tanah, korban jiwa pun berjatuhan, 555 orang terenggut nyawanya akibat ganasnya guncangan.
Sore itu warga bertumpah ruah ke tepi jalan demi menyelamatkan diri. Mobil bantuan berlalu lalang melewati Dusun Melempo, namun tak ada satupun berhenti untuk sekedar melihat situasi. Malam harinya, mobil bantuan Siaga Bencana (Sigab) PPPA Daarul Qur'an berhenti untuk mengumpulkan informasi dan observasi situasi terkini dan akhirnya mendirikan tenda darurat dan menangani kebutuhan masyarakat Melempo.
Kenangan bencana 2018 lalu dan berbagai ikhtiar merehabilitasi dan membangun dakwah Al-Qur’an tidak lantas berhenti. Keseriusan PPPA Daarul Qur'an menangani korban bencana juga menyelenggarakan program lanjutan, yakni pembinaan kampung dengan program Kampung Qur'an di Dusun Melempo. Selain mendirikan rumah-rumah yang rusak juga memberikan pendampingan masyarakat oleh dai-dai terpilih dari PPPA Daarul Qur'an.
Untuk memenuhi kebutuhan masyarakat terutama dalam pendampingan berbasis tahfidzul qur'an, PPPA Daarul Qur'an memiliki beberapa program kaderisasi, seperti dai yang dikirim sebagai bentuk pengabdian pasca program beasiswa mahasiswa yakni Beasiswa Tahfidz Qur’an (BTQ) for Leaders, dan Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus yang diperuntukan jenjang SLTA.
Sejak 2018, setelah berjalan 3 tahun pendampingan masyarakat di Kampung Qur'an Melempo, terdapat 3 santri dari warga lokal yang bisa mengikuti program Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus. Salah satunya adalah Sa’adatudaraen.
Sa'adah pulang pada Senin (18/4/2022) lalu bersama temannya yang juga santri dari Kampung Qur'an Melempo. Sa'adah banyak menceritakan pengalamannya selama belajar di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus kepada teman sebayanya di Melempo.
Ia berharap dari kisahnya dapat memotivasi adik-adiknya di Kampung Qur'an Melempo untuk terus menghafal Al-Qur’an.
"Kegiatan di Pesantren Takhassus sangat padat, kegiatannya dipenuhi dengan menghafal Al-Qur’an terus, namun saya cukup senang dengan kegiatan itu karena menjadi penghafal Al-Qur'an adalah cita-citaku,” ucap Sa’adah yang kini telah memiliki hafalan 12 juz.
Waktu liburan yang cukup panjang, Saadah isi dengan mengajar dan berbagi ilmu kepada teman-teman di Kampung Qur'an Melempo. Ia juga ikut meramaikan kegiatan "Ramadan Ceria" yang digagas oleh Dai Pengabdian dari BTQ for Leaders yang sedang mengabdi di Kampung Qur'an Melempo.
Alfi Syahrin Fadillah, dai pengabdian PPPA Daarul Qur'an, mengatakan kegiatan mengajar ini dapat melatih santri Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus untuk bekal pengabdian karena dalam programnya setelah 3 tahun belajar dan menghafal Al-Qur’an akan ada pengabdian selama 1 tahun.
"Dengan kepulangannya santri takhassus, saya sangat terbantu terutama dalam penyelenggaraan kegiatan belajar Kampung Qur'an Melempo,” kata Alfi.
Alfi menambahkan, meskipun baru 8 bulan belajar di Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus, Sa'adah dapat menyuntikkan semangat santri Melempo agar lebih giat lagi belajar dan menghafal.
“Harapannya, santri-santri lainnya bisa menyusul menghafal di pesantren takhassus, dan pulang mengangkat derajat kampungnya," terangnya.
Dai Pengabdian program BTQ for Leaders angkatan 2 yang sedang mengabdi di Kampung Qur'an Melempo. Kegiatan Saadah di kampungnya menjadi sebuah harapan besar PPPA Daarul Qur'an khususnya Pesantren Tahfidz Daarul Qur’an Takhassus karena bisa menjadi huffadz berkarakter kuat dan tangguh serta dapat mewujudkan kemandirian dakwah kampungnya berbasis tahfidzul Qur'an dan tumbuh lebih hebat lagi setelah bencana gempa yang pernah melanda. (*)