Ustadz Sholeh: Kader Tahfizh Harus Punya Mental Pejuang

Ustadz Sholeh: Kader Tahfizh Harus Punya Mental Pejuang
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Seorang pendakwah harus memiliki mental pejuang. Tak hanya itu, seorang pendakwah juga harus memiliki integritas, dan ruh yang menyatu dengan semangat berjuang.

Demikian seperti disampaikan General Manager Pendayagunaan Ustadz Sholehuddin di hadapan para kader tahfizh PPPA Daarul Qur’an pada Kamis (19/9). Para kader tahfizh ini telah menyelesaikan masa pengabdiannya berdakwah selama satu tahun di wilayah pelosok nusantara.

“Saat ini kita tengah kekurangan pejuang dakwah. Oleh karenanya, tolong dijaga semangat kawan-kawan dalam berdakwah. Karena pejuang dakwah itu tidaklah direkrut, namun hadir dengan hatinya. Oleh karenanya, siapa pun yang saat ini sudah menyelesaikan tugasnya, saya berharap teman-teman tetap menjadi penggerak dakwah di mana pun teman-teman berada,” ujarnya dalam kegiatan Exit Program Kader Tahfizh Angkatan ke-3.

Dalam kegiatan ini, para kader tahfizh yang disebar di beberapa wilayah pelosok untuk berdakwah dipanggil untuk kemudian dievaluasi kinerja dakwahnya. Kemudian mereka akan ditugaskan kembali sesuai dengan kebutuhan dakwah di wilayah garapan Daarul Qur’an.

Untuk diketahui, ada lima orang kader tahfizh yang telah habis masa pengabdiannya pada 2019 ini. Yaitu Awwaluddin yang bertugas di Kampung Qur’an Melempo, Lombok Timur; Khairul Anwar yang bertugas di Kampung Qur’an Sipelot, Malang; Rizki Yanuarini yang bertugas di Kampung Qur’an Bobanehena, Halmahera Barat; Siti Haelilah yang bertugas di Kampung Qur’an Dasan Lekong, Lombok Utara; dan Ria Riska Fauzi yang bertugas di Rumah Tahfidz PKDP, Padang. (mnx)