Zakat Memuliakan Mereka yang Menunaikan dan Menerimanya

Zakat Memuliakan Mereka yang Menunaikan dan Menerimanya
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

PPPA Daarul Qur'an telah resmi menjadi Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) sejak Juli 2018 silam, dibuktikan dengan Surat Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia nomor 367 tahun 2018 tentang Pemberian Izin Kepada Yayasan Daarul Qur'an Nusantara Sebagai Lemabaga Amil Zakat Skala Nasional.

Dengan demikian, PPPA Daarul Qur'an telah memiliki izin untuk menerima, mengelola dan menyalurkan dana zakat. Maka sejak saat itu, PPPA Daarul Qur'an telah menerima dana zakat dari para donatur dan kemudian menyalurkannya kepada delapan asnaf atau golongan yang berhak menerima zakat, yaitu Fakir, Miskin, Riqab, Gharim, Mualaf, Fisabilillah, Ibnu Sabil dan Amil zakat.

Dalam penyalurannya, zakat yang dihimpun oleh PPPA Daarul Qur'an telah membantu para mustahik yang membutuhkan biaya hidup, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Selain itu, para da'i di berbagai pelosok negeri pun turut menerimanya, seperti asaatidz Rumah Tahfidz, guru-guru di TPA/TPQ yang tergabung dalam program Simpatik Guru, para peserta Kader Tahfidz yang telah dikirim ke berbagai wilayah dakwah Daarul Qur'an dan sejumlah da'i lainnya.

Bahkan, pemanfaatan dana zakat yang dihimpun oleh PPPA Daarul Qur'an pun digunakan untuk operasional layanan ambulance gratis serta program Kampung Bersih atau Kasih. Mengingat, berbagai program tersebut merupakan turunan dari delapan asnaf yang disebutkan sebelumnya.

Koordinator Layanan Mustahik PPPA Daarul Qur'an Rozali mengatakan, bahwa untuk pemberdayaan mustahik, dana zakat disalurkan kepada mereka dalam bentuk modal usaha serta bantuan berupa sepeda yang dilengkapi gerobak kopi, etalase dan lain sebagainya untuk memulai usaha kecil dan menengah.

Ia mengungkapkan bahwa para mustahik yang menerima bantuan tersebut ternyata berhasil mengembangkan usahanya dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Mengingat, sebelum itu banyak dari mereka yang hidup dengan bantuan dan uluran tangan tetangganya.

"Alhamdulillah, testimoni dari sejumlah orang yang menerima bantuan usaha itu, mereka dapat berkembang dan bisa memenuhi kebutuhan keluarganya, itu sudah membuat kami sangat senang, karena harapannya adalah membuat mereka tidak bergantung lagi kepada orang lain dan bisa juga meningkatkan kualitas ibadahnya," ucap Rozali.

Rozali mengatakan bahwa dana zakat yang didistribusikan kepada orang-orang yang berhak menerimanya telah mengangkat mereka dari keadaan yang sebelumnya. Termasuk para asaatidz, guru TPA/TPQ dan da'i di seluruh cakupan dakwah Daarul Qur'an. Mereka turut menerima manfaat zakat yang ditunaikan para donatur PPPA Daarul Qur'an, misalnya saja untuk bisyaroh atau upah mereka mengajar.

Salah seorang donatur PPPA Daarul Qur'an bernama Lenggogeni merasa senang karena zakat yang ia tunaikan ke PPPA Daarul Qur'an dapat menyisir sasaran yang tepat. "Sebuah kepuasan yang tidak bisa dinilai dengan materi, tahu kalau sedekah dan zakatnya untuk siapa, kemana saja, seperti dulu saja saya lihat donasinya untuk penghafal Qur'an yang fakir-fakir," ucapnya.

Lenggogeni adalah salah seorang donatur tetap di PPPA Daarul Qur'an. Selain berdonasi, ia juga gemar mengajak rekan-rekannya untuk menunaikan zakat, infak, sedekah dan wakaf yang kemudian disalurkan ke PPPA Daarul Qur'an.

Menurutnya, jika disalurkan secara pribadi, ia belum dapat memastikan bahwa donasinya tepat kepada mereka yang membutuhkan. Sementara di PPPA Daarul Qur'an, Lenggogeni merasa yakin karena diperuntukkan bagi para ahli Qur'an.

Selain dapat memuliakan mereka yang menerimanya, zakat yang Lenggogeni tunaikan ternyata membawa keberkahan bagi kehidupannya. Dalam sebuah kesempatan, ia menceritakan hikmah dari zakat yang ia tunaikan yakni menjauhkan dari mara bahaya.

"Dulu, saya lupa tahun berapa, anak saya pamitan mau touring, di awal saya sudah agak aneh. Terus, Jum'atnya saya kok ingin ke PPPA Daarul Qur'an, jadi saya ke sana dengan niat berdonasi. Besoknya, anak saya telepon, katanya kecelakaan, setelah saya pulang ternyata cuma motornya yang kena, anak saya alhamdulillah selamat, nggak kenapa-kenapa," jelasnya.

Tentu, selain itu masih banyak kisah-kisah tentang keajaiban berbagi yang dialami olehnya. Bahkan tak hanya dirinya, Lenggogeni juga kerap mendapat penuturan dari rekan-rekannya yang ikut berzakat bersamanya.

Maka, ia pun mengajak masyarakat pada umumnya untuk rutin berzakat, tidak hanya zakat fitrah yang ditunaikan satu tahun sekali, namun juga zakat yang lain, contohnya zakat maal atau zakat harta yang diantaranya ada zakat penghasilan, zakat pertanian serta zakat perniagaan. Sebab, hikmah yang dari berzakat tidak hanya dirasakan oleh mereka yang menerimanya, tetapi bagi yang menunaikannya pula atau diistilahkan dengan muzakki. (dio/ara)