Al-Qur’an Baru untuk Santri di Masjid Al-Wathan
Masjid Al-Wathan terletak di Medan Tuntungan, Sumatera Utara. Masjid ini tak hanya jadi tempat ibadah wajib saja, namun juga untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an. Kini Masjid Al-Wathan memiliki santri sebanyak 30 orang. Santrinya beragam, mulai dari anak-anak yatim dan dhuafa, juga dewasa dan lansia.
Kegiatan mereka sehari-hari adalah menghafal Al-Qur’an dan terus mengulangnya agar selalu lekat di ingatan. Namun, beberapa dari mereka mengaku membutuhkan mushaf Al-Qur’an yang lebih layak untuk dapat belajar dan menghafal dengan nyaman.
PPPA Daarul Qur’an Medan pun segera bergegas menuju lokasi. Saat kedatangan PPPA Daarul Qur’an Medan dengan membawa sejumlah Al-Qur'an untuk dibagikan, para santri menyambut dengan suka cita.
Landi Simbolon atau dikenal dengan sapaan Ustadz Ahmad, adalah guru yang membimbing para santri. Bersama istri, ia aktif mengajar mengaji di Masjid Al-Wathan selama tiga tahun terakhir.
Jika sang istri bertugas untuk mendidik anak-anak. Ustadz Ahmad berperan untuk mengajari bapak-bapak dari sekitaran masjid. Keduanya saling mendukung satu sama lain.
Sebelum pandemi Covid-19, Ustadz Ahmad juga bekerja sebagai driver ojek online. Namun selama masa sulit ini, ia pun hanya sibuk mengajar ngaji dan privat.
Sang istri pun membantu mengajar privat anak-anak sekolah yang ingin mendapat tambahan pelajaran di bidang eksak dan non eksak. "Sedikitpun gaji tak kami harapkan keluar dari kantong anak-anak ini. Mereka rajin mengaji saja sudah sangat syukur Alhamdulillah. Semoga Allah memberi kami limpahan kasih sayang tiada batas lewat dakwah Al-Qur'an," ungkap Ustadz Ahmad. (adhe/dio)