Santri Gaza Setor Hafalan 30 Juz Dalam Waktu Empat Jam

Santri Gaza Setor Hafalan 30 Juz Dalam Waktu Empat Jam
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Rumah Tahfidz PPPA Daarul Qur’an Gaza kembali melahirkan hafidz Qur’an. Ia adalah Khalid Mustafa Dhamidah (13) yang menyetorkan hafalan 30 juz tercepat se-Palestina. Ia menyelesaikan tasmi bil ghoib dalam waktu empat jam.

“Alhamdulillah, keberhasilan ini menjadi rekor terbaru penyetoran hafalan Al-Qur’an tercepat se-Palestina dan negara Arab pada umumnya,” ujar Aktivis Kemanusiaan Indonesia untuk Palestina yang juga Koordinator Daarul Qur’an Gaza, Abdillah Onim.

Khalid Mustafa mengatakan keberhasilannya tak lepas atas izin Allah SWT serta peran Daarul Qur’an dan para guru yang terus mendukung dan memotivasinya dalam menghafal. Tanpa hal tersebut ia tidak akan pernah mencapai apa yang telah diraihnya saat ini yaitu menjadi hafidz Qur’an pada usia 13 tahun.

“Kondisi kami memang masih hidup di bawah blokade zionis, namun tak sedikitpun mengurangi semangat kami menghafal Al-Qur’an,” tuturnya.

Salah satu Guru Tahfidz PPPA Daarul Qur’an Gaza, Syekh Isa Al-Hartani mengatakan Khalid menjadi orang pertama yang menyetorkan hafalan dalam waktu empat jam se-Palestina dan negara Arab pada umumnya. Kecepatan bacaan bahkan membuat para guru kesulitan untuk menyimak hafalannya.

Khalid menyampaikan bahwa dirinya berkeinginan besar menjadi seorang dokter. Ia berharap ada pihak yang dapat membantunya mewujudkan cita-cita tersebut. Apalagi biaya yang dibutuhkan di jurusan kedokteran tidaklah kecil. “Insya Allah segera disampaikan ke pihak PPPA Daarul Qur’an,” jawab Bang Onim sapaan akrab Abdillah Onim.

Serangan yang dilancarkan atas Gaza yang berlangsung selama sepekan mengakibatkan 35 warga Gaza meninggal dunia dan lebih dari 120 orang cedera, hingga hari ini situasi Gaza belum kondusif dan tadi malam 27 November 2019 kembali terjadi serangan atas Gaza.

“Akibat perang kini warga Gaza terutama para santri hafidz Qur’an dalam hidup serba sulit, krisis makanan, obat-obatan, air minum, pakaian musim dingin, selimut hangat bertepatan saat Palestina memasuki awal musim dingin,” tutur Onim.

Sejak berdirinya PPPA Daarul Qur’an di Gaza pada 2012 akhir kata Onim, sampai hari ini telah memiliki 10 halaqoh dan guru (kelas/group) dengan lebih dari 350 santri. Rumah Tahfiz Daarul Qur’an Gaza terus melahirkan para penghafal Al-Qur’an yang berasal dari anak-anak Palestina.

“Khalid merupakan salah satu dari ratusan penghafal Al-Qur an yang lahir dari Daarul Al-Qur’an. Kami mengajak seluruh donatur PPPA Daarul Qur’an untuk terus membantu dan mendukung saudara-saudara kita di Gaza khususnya para santri penghafal Al-Qur’an,” ucap Onim. (ara)