Bantuan Modal Usaha untuk Guru Ngaji
Sejak munculnya wabah Covid-19 nyatanya menyebabkan banyak pekerja kehilangan pekerjaannya. Hal ini berdampak pada perekonomian masyarakat yang semakin memburuk.
Bagi guru mengaji pun hal tersebut mempengaruhi aktivitas mereka di tempatnya mengajar, misalnya rumah tahfidz. Selama wabah Covid-19, hampir semua kegiatan rumah tahfidz diliburkan guna memutus penyebarannya.
Seperti yang dialami Ustadz Joko, pengajar Rumah Tahfidz BCA di Cirebon, Jawa Barat. Buntut dari diliburkannya para santri di sana ternyata membuat ia menjadi penjual susu kurma.
"Para santri libur kegiatan ngaji, sekarang saya coba jualan susu kurma," ujarnya.
Selain mengajar, Ustadz Joko dulunya adalah penjual roti. Namun sejak adanya wabah, penjualan rotinya pun menurun dan akhirnya beralih menjual susu kurma.
Namun susu kurma jualannya pun ternyata laku. "Alhamdulillah, jualan susu kurma laku, sudah ada pesanan 10 - 20 botol," tuturnya.
Ustadz Joko belum mempunyai modal yang banyak untuk mengembangkan usahanya atau menambah pesanan botol pelanggannya. "Karena pandemi seperti ini jadi kepepet mau gimana, untuk sehari-hari dari jualan susu kurma 10-20 botol perhari alhamdulillah ada pemasukan," tambahnya.
Tim program PPPA Daarul Qur’an Cirebon pun melakukan kunjungan dan memberikan modal usaha untuk Ustadz Joko agar dapat mengembangkan usahanya, Kamis (2/7). Ia pun menerima bantuan tersebut dengan penuh gembira dan berharap agar usahanya lancer.
"Alhamdulillah, dikasih tambahan modal, semoga bisa produksi tambah banyak lagi," tutup Ustadz Joko. (royana)