Bersiap Mengabdi untuk Negeri
Kemiskinan masih menjadi problem terbesar di Indonesia. Masalah ini terus hadir dan menjadi pertanda berkurangnya tingkat kesejahteraan hidup. Tak jarang pula kemiskinan memicu kekufuran setiap insan. Sehingga perlu banyak uluran tangan untuk membuat mereka bangkit.
Salah satunya, aksi nyata para santri Beasiswa Tahfidz Qur’an (BTQ) for Leaders PPPA Daarul Qur’an. Program beasiswa yang diberikan untuk mendidik generasi penghafal Qur’an menjadi sarjana ini juga intensif membimbing para santri memiliki keahlian seorang pemimpin dan pengabdi masyarakat.
Menuju akhir tahun masa pendidikan santri BTQ for Leaders angkatan pertama, PPPA Daarul Qur’an semakin gencar melatih mereka untuk melakukan pengabdian masyarakat melalui program sosial. Salah satunya dengan Pelatihan Program Kerja dan Pengabdian Masyarakat yang berlangsung di Kantor PPPA Daarul Qur’an Cabang Semarang pada Ahad (20/10).
Dengan bimbingan langsung dari Maulana Kurnia Putra, Manager Pendayagunaan PPPA Daarul Qur’an bersama Ustadz Noor Aflah, Pembina BTQ for Leaders wilayah Yogyakarta-Jawa Tengah, belasan calon pemimpin masa depan antusias belajar memetakan program sosial untuk pengabdian enam bulan ke depan.
Masalah kemiskinan yang dekat dengan lingkungan mereka mulai tertangkap dan mengangkat moral sosial santri BTQ for Leaders. Berbagai gagasan pun turut keluar dari analisis kritis mereka sebagai solusi atas masalah kemiskinan. Mereka sadar, kemiskinan yang menjamur di sekitar mereka dapat diatasi dengan pendayagunaan dana zakat, infak, dan sedekah bersama PPPA Daarul Qur’an.
“Alhamdulillah, sekarang saya paham cara memetakan lokasi program sosial yang benar-benar tepat sasaran. Sebagai bentuk pengabdian saya untuk orang-orang membutuhkan, seperti saya dulu sebelum bertemu dengan program BTQ for Leaders ini,” terang Nur Marina (19) salah satu penerima manfaat BTQ for Leaders di UIN Walisongo, Semarang.
Program pembekalan untuk pengabdian masyarakat ini diberikan untuk seluruh penerima BTQ for Leaders di Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Makassar, Jabodetabek, dan Bandung hingga pertengahan November 2019 mendatang.
Program ini diharapkan menjadi bekal pengabdian para kader, juga wujud aksi sosial yang nyata atas pembumian Qur’an dari para penghafal Qur’an. Insyaallah bersama Qur’an, program pengabdian ini akan membawa dampak sosial yang turut membantu Indonesia keluar dari masalah kemiskinan. (mkp/rnt)