Distribusi Al-Qur'an di Mandailing Natal

Distribusi Al-Qur'an di Mandailing Natal
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Sejak dihantam banjir berhari-hari hingga longsor, Kabupaten Mandailing Natal ramai disambangi pejuang-pejuang kemanusiaan yang turut serta membantu masyarakat terdampak bencana untuk mulai membenahi kampung mereka.

Bersama beberapa relawan Siaga Bencana (SIGAB), PPPA Daarul Qur’an Medan terjun langsung meninjau lokasi bekas bencana di desa Tanjung Sialang, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal, Medan, Sumatera Utara, Sabtu (24/11).

“Alhamdulillah keadaan desa beserta warga sudah mulai membaik. Namun sawah dan ladang masih menyisakan lumpur tebal. Dinding-dinding bangunanpun masih berbekas genangan air yang menutupi hampir separuh rumah mereka,” tutur Faisal Azhar Harahap, Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Medan.

Sampai saat ini curah hujan masih tinggi di daerah tersebut. Sehingga, tebing dan gunung yang menjulang tinggi di sekeliling jalan menjadi momok menakutkan karena dapat longsor suatu waktu.

Perjalanan tim SIGAB PPPA Daarul Qur’an Medan diisi dengan beberapa agenda yakni peninjauan lokasi bekas bencana bersama warga-warga di Mandailing Natal, pendistribusian wakaf 1000 Al-Qur’an beserta Iqra’ di Masjid dan Madrasa serta aksi Mobile Qur’an (MOQU) Jelajah Nusantara.

Bantuan yang didistribusikan tak lepas dari dukungan seluruh donatur di Indonesia baik perorangan maupun kelompok atau yayasan yang telah mengirimkan sedekahnya lewat PPPA Daarul Qur’an dalam program wakaf Al-Qur’an untuk Papua, daerah bekas bencana di Madina, Lombok, dan Palu hingga rumah tahfizh.

Dari penyebaran Al-Qur’an di beberapa wilayah di Indonesia ini dapat kita ambil pelajaran bahwa sejatuh-jatuhnya manusia saat dilanda masalah kembalilah kepada Allah.

Belajar Al-Qur’an adalah salah satu cara kita sebagai hamba meminta pada-Nya agar berderma kepada kita, tidak pergi meninggalkan kita saat dunia tak berteman akrab bak biasa. Karena di dalam proses belajar Al-Qur’an, ketenangan adalah obat penyejuk yang tak dapat kita terima walau dengan motivasi dari sang penguasa.