Hadiah Umrah untuk Inayah

Hadiah Umrah untuk Inayah
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

“Pokoknya mbak, saya ucap Bismillah. Lillahita’ala. Kepengen bisa ngaji sama manfaat buat banyak orang,” ujar Inayah (47) mengungkapkan alasannya mendakwahkan Al Quran.

Tidak terbayang di benak ibu tiga orang anak itu, saat hunian sederhanya berubah fungsi menjadi Rumah Tahfizh Al Mabrur. Tempat dimana anak-anak, remaja dan orang sepuh belajar membaca dan menghafalkan ayat suci Al Quran.

Terkesan sepele menurut sebagian orang. Tapi, tidak bagi Inayah. Ini adalah cita-cita idaman guna melewati fase kehidupan dunia.

Dengan kepribadiannya yang ramah, hafizah dari Semarang itu mulai merangkul satu dua anak. Mereka dibimbing mengenal huruf hijaiyah sampai fasih melafalkan ayat suci Al Quran.

“Awalnya, saya gak mungut biaya sepeser pun mbak. Asal orang mau ngaji, syukur. Seneng saya dengarnya,” tutur Inayah, dengan senyum sungging di bibirnya.

Dihiasi akhlak santun ketika berdakwah, membuat siapa saja terpikat mendengar ceramahnya. Sosok yang penuh guyon namun lemah lembut, menarik setiap orang untuk mengenalnya lebih lanjut.

Inayah, lebih dari sekadar penceramah. Ia adalah panutan dalam beramal dan menebar manfaat.  Hampir 25 tahun ia mengenalkan Al Quran pada masyarakat.

Inayah telah mengalami asam manis dalam berdakwah, mulai dari Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) sampai rumah tahfizh, Inayah lakukan tanpa pamrih. Bersama Naily, anak pertama, ia telaten membimbing 50 santri mukim di hunian sederhananya mulai pukul 03.00 sampai 22.00 WIB. “Saya modal ikhlas aja,” ungkap Inayah.

Kemuliaan hati dan perjuangan dakwah Inayah yang sudah hampir seperempat abad menggerakkan PPPA Daarul Quran untuk memberikan hadiah umrah kepada Inayah sebagai bentuk apresiasi atas kerja kerasnya memajukan dakwah Al Quran.