Santri Daqu Gaza Lulus S2 di Malaysia
Mohammed ZM Qoddura, pemuda Gaza yang berusia 28 tahun ini sangat bersyukur lantaran cita-citanya mendapat gelar pendidikan tinggi terwujud. Qoddura sapaan akrabnya, telah menyelesaikan studinya sebagai magister di Universitas Teknologi Malaysia (UTM).
“Tak dapat saya bayangkan bahwa mimpi saya menjadi kenyataan. Saya adalah salah satu dari ribuan anak muda Palestina yang beruntung sebab banyak sekali dari mereka yang ingin kuliah namun sulit tercapai karena keterbatasan di tengah penjajahan,” ujar Qoddura, Selasa (4/12).
Qoddura adalah salah satu santri di Graha Tahfizh Daarul Qur’an Gaza, Palestina. Ia mendapat beasiswa dari PPPA Daarul Qur’an setelah datang ke Indonesia menghadiri Wisuda Akbar IV dan menyampaikan keinginannya melanjutkan sekolah ke jenjang magister kepada KH Yusuf Mansur dan KH Ahmad Jameel.
“Terima kasih PPPA Daarul Qur’an karena telah mengulurkan tangan, menjadi bagian terpenting dan pendukung utama saya menghadapi tantangan besar dalam hidup. Penghargaan bukan hanya dari saya tapi juga seluruh masyarakat Palestina dan semoga Allah SWT selalu memberikan keberkahan,” tuturnya.
Qoddura berharap, PPPA Daarul Qur’an menjadi lembaga terbesar yang mendawamkan Qur’an serta mengajarkan setiap ayatnya kepada umat muslim di dunia. Ia bangga bisa menjadi bagian dari Daarul Qur’an karena bisa bersentuhan langsung dengan para ahlul Qur’an.
“Institusi seperti PPPA Daarul Qur’an layak untuk berada di puncak peradaban Islam dan Qur’an,” ucapnya saat mendoakan lembaga yang berfokus dalam gerakan tahfizhul Qur’an ini.
Qoddaru mengaku ingin melanjutkan pendidikannya ke jenjang PhD (doktor). Menurutnya, dengan gelar doktor ia akan mendapat ilmu yang lebih luas lagi. “Insyaallah saya akan membagikan apapun yang telah saya pelajari kepada masyarakat Palestina dan umat muslim di seluruh dunia,” ucapnya.
Direktur Eksekutif PPPA Daarul Qur’an Tarmizi As Shidiq mengatakan, beasiswa juga diberikan kepada pemuda-pemuda Indonesia penghafal Al-Qur’an di kampus-kampus terbaik Nusantara maupun luar negeri.
“Mereka semua di danai dari amanah sedekah masyarakat di PPPA Daarul Qur’an, unit usaha Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an dan donasi penguna PayTren. Insyaallah kedepan akan banyak lahir para sarjana, magister serta doktor yang hafizh Qur’an, Aamiin,” tutur Tarmizi.