Huruf Hijaiyah : Dari Mengisyaratkan hingga Menuliskannya

Huruf Hijaiyah : Dari Mengisyaratkan hingga Menuliskannya
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Yogyakarta (24/11), PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta kembali menyelenggarakan Program Tuli Mengaji bersama Komunitas Muslim Tuli Yogyakarta (MULIA). Pertemuan kali ini dihadiri sekitar 20 peserta. Sejak tiga bulan yang lalu, variasi program Tuli Mengaji mulai dikembangkan melalui peluncuran kelas Menulis Huruf Hijaiyah. Para santri tuli tidak hanya mengaji Al-Qur’an Isyarat, melainkan juga belajar menulis huruf hijaiyah sesuai kaidah. 

Sebelum kelas menulis dimulai, kegiatan diawali dengan setoran mengaji Al-Qur'an Isyarat terlebih dahulu bersama para pengajar MULIA. Setelah itu baru dilanjutkan dengan kelas menulis yang dibimbing oleh asatidz Grha Tahfizh Daarul Qur’an dan Pak Andi selaku Ketua Komunitas MULIA. Kelas menulis berlangsung dengan khidmat. Mereka tidak hanya diajarkan untuk menulis hijaiyah sekadarnya, melainkan juga penekanan pada bagaimana menulis yang benar dan sesuai dengan kaidah. 

Kelas menulis huruf hijaiyah benar-benar dimulai dari huruf per huruf, hingga saat ini sudah masuk pada materi huruf bersambung. Asatidz juga memaparkan kesalahan umum dalam penulisan huruf hijaiyah berdasarkan hasil review tulisan peserta. Harapannya, program ini bisa berjalan berkelanjutan hingga ayat Al-Qur'an. 

Pengembangan variasi pembelajaran sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kompetensi mengaji dan mengajar Al-Qur’an Muslim Tuli Yogyakarta. Karena pada hakikatnya, Tuli Mengaji bukanlah program yang hanya berfokus pada kemampuan membaca Al-Qur'an Isyarat, melainkan juga menjadi wadah pengembangan kompetensi yang dibutuhkan oleh Muslim Tuli. Selain mengaji Al-Qur’an Isyarat, menulis hijaiyah, kajian tematik hingga kelas Bahasa Indonesia, harapannya tumbuh program-program baru yang dapat menunjang kompetensi Muslim Tuli. 

PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta sebagai Lembaga Amil Zakat yang menjadi pionir terbentuknya Gerakan Tuli Mengaji berkomitmen untuk terus mendukung program pengembangan kompetensi hingga pemberdayaan untuk para Muslim Tuli baik di wilayah Yogyakarta maupun Magelang. Program-program seperti ini justru membutuhkan campur tangan dari pelbagai pihak untuk menampung, menginisiasi, mengawal, hingga mengembangkan, sehingga program yang berjalan sesuai dengan kebutuhan Muslim Tuli di Yogyakarta khususnya.[]