Kisah Fatih yang Tetap Mengaji di Rumah Tahfidz Meski di Tengah Pandemi

Kisah Fatih yang Tetap Mengaji di Rumah Tahfidz Meski di Tengah Pandemi
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Muhammad Fatih (13) adalah salah satu santri di Rumah Tahfidz Riyadlul Jannah, Semarang. Fatih berasal dari kota yang khas akan buah Caricanya, yakni Kota Wonosobo, Jawa Tengah. Baru sekitar satu tahun Fatih belajr di rumah tahfidz ini, terhitung sejak ia menyelesaikan pendidikannya di bangku sekolah dasar 2019 lalu.

Tak pernah terbesit dalam benak Fatih untuk mondok dan jauh dari keluarga. Namun, kala itu sang ibu merayunya agar ia mau mondok agar kelak bisa menjadi hafidz Qur'an.

Berawal dari keinginannya mewujudkan mimpi sang ibu, akhirnya Fatih pun mau untuk menimba Ilmu di Rumah Tahfidz Riyadlul Jannah. Bukan hal mudah untuk memulai kebiasaan baru ala nuansa pondok. Setiap hari ia berusaha membiasakan diri dengan jadwal kegiatan yang ada, mulai dari bangun pagi untuk sholat qiyamullail hingga setoran hafalan kepada pengajar di sana.

Belum banyak hafalan yang dimiliki Fatih, saat ini ia masih memperbaiki bacaan dan hafalan juz amma sebelum ia melanjutkan di surat-surat yang lainnya. Meski tak secepat teman-temannya dalam menghafal, Fatih terus berusaha menambah hafalannya sedikit demi sedikit dari yang ia mampu.

Setiap pagi, siang, sore hingga malam, Fatih selalu meluangkan waktunya untuk murojaah dan menambah hafalannya di sudut-sudut ruang sunyi yang menjadi tempat favoritnya mengaji. Ayat demi ayat, surat demi surat selalu ia ulang bacaan dan hafalannya agar menjadi lantunan baca Qur'an yang fasih.

Di saat yang lain pulang dan berkumpul bersama keluarga di moment bulan Ramadan, ia justru memanfaatkan waktu untuk terus memperbaiki dan menambah hafalannya.

"Ya kangen sama ibu, pengin kaya yang lain bisa ngumpul bareng, tapi nggak papa, aku di sini jadi bisa ngaji lebih banyak, terus kan juga di sini kumpul sama keluarga-keluarga ahli surga, insyaAllah", tutur Fatih seusai menyelesaikan hafalannya di teras masjid.

Di tengah pandemi yang masih mewabah, PPPA Daarul Qur'an Semarang berusaha untuk terus hadir dan membersamai perjuangan mereka dalam belajar dan menghafal Al-Qur'an meski tanpa adanya keluarga di samping mereka. Dengan berbagi paket buka puasa untuk santri ini, semoga mampu mengalihkan sedikit rasa rindu Fatih dengan keluarga yang berbalas dengan rasa syukur atas karunia yang ada. (ade/dio)