Klinik Tahsin dan Tahfizh Warnai Kajian Bulanan di Istiqlal

Klinik Tahsin dan Tahfizh Warnai Kajian Bulanan di Istiqlal
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

PPPA Daarul Qur'an rutin menggelar Kajian Islam bulanan di Masjid Istiqlal, Jakarta, bersama Ustaz Yusuf Mansur. Kajian dilaksanakan setiap Ahad, pada pekan terakhir tiap bulannya. Jamaahnya adalah seluruh lapisan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.

Akan tetapi, ada yang berbeda pada kajian bulan pada Ahad (25/8). Hal itu dikarenakan mulai perbulan Agustus, kehadiran jamaah di Masjid Istiqlal tidak hanya untuk mendengarkan tausiyah. Sebelum kajian, para jamaah dapat terlebih dahulu belajar Al-Qur'an melalui program Klinik Tahsin dan Tahfizh. Program ini memfasilitasi jamaah yang ingin belajar Al-Qur'an mulai dari membaca Iqra, tahsin atau memperbaiki bacaan hingga setoran hafalan.

Program ini lahir karena keinginan PPPA Daarul Qur'an untuk lebih dekat dengan jamaahnya melalui interaksi antara asaatidz, asaatidzah dan jamaah. Tujuannya, jamaah yang sudah bergabung menjadi santri Klinik Tahsin dan Tahfizh dapat berevolusi menjadi donatur untuk berpartisipasi dalam pengembangan program-program PPPA Daarul Qur'an.

"Kalau hanya seperti ini, jamaah hanya ingin ikut kajian, dengar tausiyah, ketemu Ustaz Yusuf Mansur, karena Masjid Istiqlalnya. Tapi kalau ada klinik tahsin dan tahfizh, insyaAllah jamaah bisa ikut belajar Al-Qur'an sehingga akan punya ikatan khusus dengan kami. Nah, warnanya di situ. Karena dengan ini, pendekatan kita bisa lebih personal, bisa kita ajak dialog personal," ujar Diki Alaudin Penanggungjawab Program Klink Tahsin dan Tahfizh.

Ia menjelaskan, programini akan dibuka pada setiap pelaksanaan kajian bulanan PPPA Daarul Qur'an di Masjid Istiqlal. Layanan ini dibuka tepat sebelum kajian dimulai. Maka dari itu, karena durasi yang tidak terlalu lama, Diki mengimbau kepada jamaah yang ingin mengikuti program ini agar datang lebih awal dan bergegas merapat ke lokasi yang bertempat di selasar masjid. Tepat di samping ruang utama.

Disediakan 10 santri ikhwan dan 10 santri akwat untuk menjadi pengajar. Mereka adalah santri Daarul Qur'an dengan bacaan dan hafalan Al-Qur'an yang teruji. Tidak hanya santri, para donatur yang bacaan Al-Qur'annya sudah baik dapat menjadi pengajar di Klinik Tahsin dan Tahfizh.

Disamping belajar Al-Qur'an, jamaah yang mengikuti program ini akan mendapatkan berbagai keuntungan, seperti memperoleh buku mutabaah dan kartu member yang dapat difungsikan pula sebagai e-money untuk membantu berbagai transaksi penggunanya.

"Nanti, jamaah bisa kami berikan buku mutabaah, dengan itu mereka terdaftar, setelah itu kita buatkan kartu member yang bentuknya seperti e-money dengan logo PPPA Daarul Qur'an, dengan fasilitas sama seperti kegunaan e-money, di situ ada barcode identitas donatur yang bisa di scan dan keluar data donatur, setelah itu masuk ke absen, jadi ketika mereka ngaji, mereka tunjukkan kartunya, kita scan dan masuk ke sistem kita," tutur Diki.

Diki berharap, ketika nanti program Klinik Tahsin dan Tahfizh sudah berjalan, dapat menorehkan warna lain pada kajian bulanan PPPA Daarul Qur'an di Masjid Istiqlal. “Tidak hanya media untuk belajar bersama Ustaz Yusuf Mansur, tapi para jamaah pun dapat memperbaiki bacaan, bahkan dari Iqra, tahsin sampai setoran hafalan,” ucapnya. (dio/ara)