Komunitas Ibu-Ibu di Cirebon Bantu Santri Tunanetra Penghafal Qur'an
Dakwah tahfidzul Qur’an terus digulirkan oleh PPPA Daarul Qur’an agar menyentuh seluruh lapisan masyarakat. Membantu dan memberi kemudahan para penghafal Qur’an mewujudkan cita-citanya menjadi seorang hafidz dan hafidzah adalah salah satu ikhtiarnya.
Apa lagi santri-santri yang tengah menghafal Al-Qur’an adalah mereka yang berkebutuhan khusus. Seperti Annis Wikhdati Nur Ilahi (23), gadis asal Cirebon yang tengah menghafal Al-Qur’an. Memiliki keterbatasan dalam penglihatan tak membuat semangatnya memudar untuk terus menghafal Qur’an.
Annis bahkan mengajak teman-temannya sesama tunanetra untuk juga mengikuti cita-citanya menjadi seorang hafidz dan hafidzah. Hal itu menggugah sejumlah ibu-ibu yang tergabung dalam komunitas Every Friday One Food (EFOF) untuk membantu Annis dan teman-temannya
Senin (3/2), komunitas EFOF turut berdonasi untuk para santri tunanetra tersebut. Komunitas EFOF sebenarnya salah satu komunitas yang memfokuskan kegiatannya untuk berbagi makanan di hari Jumat. "Alhamdulillah saat diinfokan soal donasi Qur'an braille ini mamah-mamah antusias untuk ikut membantu," ujar Hutria, salah satu anggota EFOF.
Melihat kondisi Qur'an braille di Indonesia juga belum begitu banyak, mereka pun sejenak mengalihkan fokusnya dari berbagi hidangan Jumat dan bergabung dengan program ini. "Semangat karena cinta Allah yang membuat hati ini tergerak. Insya Allah mamah-mamah EFOF bisa ikut penyaluran, senang juga bisa diajak untuk bertemu para santri di sana,” tutur Hutria.
Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Cirebon Abdul Aziz berhara lebih banyak lagi masyarakat, komunitas atau instansi yang bergabung untuk ikut mendukung program ini. “Bagi masyarakat yang ingin membantu para santri tunanetra, bisa berdonasi melalui Rekening Sedekah PPPA Daarul Qur’an atau Sedekah Online,” ucap Aziz. (yana/ara)