Laznas PPPA Daarul Qur’an Menciptakan Cara Unik untuk Terus Dukung Palestina di ZaWa Funwalk Kemenag RI

Laznas PPPA Daarul Qur’an mendapat kesempatan untuk hadir dalam acara ZaWa (Zakat Wakaf) Funwalk. Acara ini digelar oleh Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Dijen Bimas) Islam Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW pada Ahad, 21 September 2025.
Direktur Program Laznas PPPA Daarul Qur’an Zainal Umuri menyampaikan, lembaganya turut menyemarakkan acara ini dengan menghadirkan layanan ambulans gratis dan menerjunkan tim Kampung Bersih (Kasih). Serta menyediakan gerai bagi peserta dan masyarakat yang ingin menunaikan zakat, infak, sedekah dan wakaf (Ziswaf).
“Spesial di momen ini, kami juga menyiapkan pasokan hasil bumi sayur-sayuran segar dari Ciloto, Cianjur, Jawa Barat. Ini merupakan program pemberdayaan ekonomi yang kami gulirkan. Hasil dari dana sedekah dan wakaf para donatur,” ujar Zainal.
Selain itu, Laznas PPPA Daarul Qur’an kata dia, juga terus berupaya untuk menyuarakan dukungan untuk Palestina. Salah satunya dengan menciptakan cara yang unik. Mulai dari menghadirkan Hafizh Doll yang membagikan balon berwarna bendera Palestina, juga merchandise bagi peserta dan masyarakat yang berdonasi untuk Palestina.
“Kami masih terus open donasi untuk masyarakat yang ingin memberikan dukungan kepada Palestina. Penyaluran bantuan kemanusiaan sudah masuk gelombang V yang telah kami lakukan di akhir Agustus 2025 kemarin. Jika nanti donasi kembali terkumpul, kami akan melakukan penyaluran bantuan pada gelombang selanjutnya,” tutur Zainal.
Kehadiran Laznas PPPA Daarul Qur’an pada acara ini juga bertujuan agar gerakan zakat dan wakaf lebih membumi dan dikenal luas . Khususnya program-program pemberdayaan yang telah digulirkan Daarul Qur’an. “Semoga semakin banyak masyarakat paham betapa besar manfaat menunaikan zakat dan wakaf untuk pemberdayaan ekonomi,” harap Zainal.
Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar menyebut, tradisi berbagi yang menjadi ciri khas umat Islam berpotensi membebaskan sekitar dua juta lebih penduduk miskin mutlak di Indonesia. Menurutnya, penguatan pengelolaan zakat, wakaf, infak, dan sedekah dapat mengurangi ketergantungan umat kepada pemerintah serta mendorong kemandirian ekonomi.
“Untuk membebaskan sekitar dua juta lebih penduduk miskin mutlak yang 90 persen di antaranya umat Islam, hanya dibutuhkan Rp20 triliun jika pengelolaan zakat dan wakaf berjalan optimal,” ujar Menag saat melepas peserta ZaWa Funwalk di Jalan MH Thamrin, Jakarta. (ARA)