Menteri Agama Maladewa Dukung Gerak Dakwah PPPA
Indonesia menjadi tuan rumah dari konferensi internasional World Zakat Forum (WZF) 2019 yang digelar selama tiga hari di Bandung, 5-7 November. Ratusan tokoh zakat lintas negara menghadiri kegiatan yang mengangkat tema “Optimizing Global Zakat Role through Digital Technology“.
Salah satu yang hadir dalam forum tersebut adalah Menteri Agama Maladewa, Ahmed Zahir Ali. Sebagai negara yang menjadikan Islam agama resminya, Maladewa memiliki potensi zakat yang besar. Meski demikian, Maladewa belum memiliki aturan dalam pengelolaan zakat itu sendiri.
Maladewa sendiri telah bergabung di WZF sejak 2018 silam. Tahun 2019 adalah yang kedua kalinya negara ini hadir di forum yang diikuti 28 negara ini.
Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Abdul Ghofur yang juga hadir sebagai peserta dalam kegiatan tersebut sempat melakukan ramah tamah dengan Ahmed Zahir Ali. Menurutnya, Ahmed mendukung aktivitas PPPA Daarul Qur’an baik sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) maupun sebagai lembaga dakwah yang bergerak dalam bidang pendidikan.
“Beliau bangga kepada PPPA. Beliau juga mendoakan agar kita bisa terus berjuang untuk mengembangkan lembaga ini,” ujar Ghofur di Bandung, Selasa (5/11).
Forum yang didirikan pada 2010 ini dibuka oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin. Didampingi Sekjen World Zakat Forum Prof Dr Bambang Sudibyo, keduanya membuka konferensi ini.
Menurut Kiai Ma’ruf, potensi zakat di Indonesia saat ini mencapai Rp230 triliun. Namun dari jumlah tersebut baru 3,5 persen atau sekitar Rp 8 triliun yang telah dikelola.
"Itu artinya masih sangat besar potensi zakat yang belum terkelola. Sehingga, berbagai upaya harus dilakukan. Misalnya meningkatkan kesadaran masyarakat wajib zakat (muzaki) dengan cara-cara yang lebih baik. Seperti penggunaan informasi berbasis digital dalam pengelolaan zakat, sehingga menumbuhkan kepercayaan yang semakin tinggi dari muzaki,“ ujarnya. (mnx/ara)