Menteri Agama Percaya Idaqu Dapat Berkontribusi untuk Indonesia
Institut Daarul Qur'an (Idaqu), kampus untuk para penghafal Al-Qur'an akhirnya diresmikan oleh Menteri Agama Republik Indonesia, Fachrul Razi pada Kamis (5/3). Dalam sambutannya, Fachrul Razi mengucapkan selamat kepada Institut Daarul Qur'an dan berharap kampus yang berlokasi di Cipondoh, Tangerang itu dapat memberikan kemaslahatan dan kontribusi nyata dalam membangun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sebagai gambaran kondisi perguruan tinggi di Indonesia, Fachrul Razi menjabarkan jumlah perguruan tinggi dan mahasiswa terkini. "Saat ini, berdasarkan pangkalan data perguruan tinggi, secara keseluruhan berjumlah 4.670 lembaga dengan jumlah mahasiswa 6.349.941 jiwa," ujarnya.
Akan tetapi, berdasarkan data yang ia terima dari Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), proporsi penduduk dengan usia 15 tahun ke atas dan memiliki ijazah atau surat tanda taman belajar hanya 8,8 persen, tentu data tersebut masin jauh sekali dari target.
Dengan adanya Idaqu, ia berharap dapat mendorong perluasan akses kepada masyarakat agar putra-putri bangsa bisa merasakan pendidikan hingga jenjang perguruan tinggi. Jika berhasil, hal ini tentu dapat memompa angka penduduk Indonesia yang berstatus sarjana.
"Artinya kita semua harus mampu mendorong untuk melakukan perluasan akses dan memberikan kesempatan kepada masyarakat agar anak-anak bangsa ini dapat turut serta menikmati dan menuntaskan pendidikannya hingga ke jenjang perguruan tinggi," ungkapnya.
Ia mengaku, pemerintah telah memberikan fasilitas yang cukup kepada masyarakat dengan menyediakan Kartu Indonesia Pintar untuk menyisir mahasiswa kurang mampu dengan ketentuan dan syarat tertentu. Hal itu untuk mewujudkan impian pemerintah melalui program satu keluarga satu sarjana.
Harapan besar itu salah satunya ia gantungkan kepada Idaqu yang diyakini memiliki mahasiswa dengan mental yang baik dan jiwa yang dekat dengan Al-Qur'an. Itulah modal utama untuk menjadi mahasiswa yang berdedikasi dan memiliki visi yang baik bagi agama dan negara.
"Tentu saja saya berbangga hati dan menaruh harapan yang sangat besar kepada mahasiswa-mahasiswi yang tergabung dalam Idaqu ini, memiliki mentalitas yang baik, jiwanya selalu disinari oleh Al-Qur'an, pikirannya diasah untuk mengungkap makna dan kandungan dalam Al-Qur'an, perilakunya akan dituntut oleh Al-Qur'an dan tentu saja semangatnya tidak pernah lapuk dan tidak tergoyahkan sebagai mana Al-Qur'an," tuturnya.
Fachrul Razi menilai, fokus Idaqu dalam dakwah tahfidzul Qur’an akan menjadi ciri khas Idaqu. Sehingga ketika masyarakat mendengar Idaqu, ada sesuatu yang langsung terlintas di benak mereka yaitu Al-Qur’an. “Semua itu tentu saja salah satu upaya untuk melahirkan calon-calon pemimpin masa depan yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang tinggi serta wawasan kebangsaan yang tinggi pula,” ucapnya. (dio/ara)