Motivasi Menghafal Qur'an Para Santri Tunanetra
Menggemakan Al-Qur'an dimanapun, kapanpun adalah tugas siapapun tanpa terkecuali. Termasuk mereka, santri SLB A Beringin Bhakti di Jl. Pangeran Cakra Buana, Kepongpongan, Talun, Cirebon, Jawa Barat. Meski memiliki keterbatasan dalam penglihatan, namun semangat mereka terus bergelora untuk belajar Al-Qur'an.
Setiap Senin dan Jumat, mereka berkumpul untuk menambah ilmu baru dari Ustadzah Rastini, salah satu guru di sana. "Bacalah Al Qur'an karena dia akan menjadi syafaat kelak di hari kiamat," ujarnya kepada para santri. Meski jam belajar untuk mengaji hanya dua kali dalam seminggu, tak jarang mereka juga memanfaatkan waktu luangnya saat di asrama untuk terus menambah hafalan Al-Qur’an.
"Semakin banyak bertukar ilmu, tidak akan membuat bodoh justru akan menambah ilmu baru lagi dan memberi manfaat untuk teman yang lainnya," ujar Annis. Mereka menunjukkan keterbasan yang dimiliki bukanlah halangan untuk saling berbagi dalam hal apapun. Meski kondisi Rumah Tahfidz SLB A tak banyak memiliki sarana belajar yang mereka butuhkan seperti Qur'an braille dan audio untuk mereka gunakan namun para santri tetap antusias untuk menghadiri majelis ilmu.
“Alhamdulillah sampai saat ini donasi yang sudah terhimpun melalui sedekahonline.com terkumpul Rp 12.015.629 yang nantinya akan digunakan untuk keperluan belajar mereka seperti Qur’an braile dan audio. Kebutuhan yang diperlukan untuk para santri sekitar Rp50 juta dan masih diperlukan biaya untuk mencukupi kebutuhan donasi yang belum memenuhi target,” ujar Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Cirebon, Abdul Aziz.
Aziz mengajak seluruh masyarakt untuk membantu mereka agar terus semangat belajar Al-Qur'an. “Sarana belajar yang mereka gunakan insya Allah akan mengalir pahala kepada kita yang ringan tangan membantu mereka. Salurkan donasi terbaikmu, gemakan Al-Qur'an dimanapun, semoga Allah selalu memudahkan langkah kita dalam kebaikan. Aamiin ya Rabbal 'alamin,” harapnya. (yana/ara)