Muslimah Daqu Peduli Kemanusiaan

Muslimah Daqu Peduli Kemanusiaan
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Tsunami yang menghantam Selat Sunda pada Sabtu (22/12) malam, memporak-porandakan wilayah pesisir Pantai Anyer, Pandeglang hingga Lampung Selatan. Duka mendalam mengetuk kembali rasa kemanusiaan.

Muslimah Daarul Qur’an (Daqu) bergerak cepat mengumpulkan berbagai donasi untuk disalurkan kepada korban tsunami Selat Sunda. "Kami ingin meringankan kebutuhan mendesak para pengungsi," ujar Maemunah Mansur, Ketua Muslimah Daqu.

Maemunah mengatakan, ia membagi anggotanya menjadi dua kelompok. Tim pertama menyediakan logistik, tim kedua mendistribusikan langsung ke lokasi bencana. Adapun logistik yang disiapkan berupa satu ton beras lengkap dengan sembako dan kebutuhan mendesak lainnya untuk wanita dan anak-anak. Logistik dibeli langsung oleh Maemunah bersama tim.

Tim distribusi berangkat ke lokasi selepas Subuh pada Rabu (26/12) menuju Kecamatan Sumur Pandeglang, Banten. Wilayah ini salah satu terdampak paling parah dengan jumlah pengungsi paling banyak. Logistik diberikan kepada 350 Kepala Keluarga (KK) pengungsi yang ada di RT 1,2,3 dan 4 Kampung Kopi, Desa Kertajaya.

Selain itu, Tim Muslimah Daqu juga memasak kebutuhan makan malam pengungsi di dapur umum posko yang didirikan tim Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur’an diirikan sejak hari pertama bencana. Dapur umum ini mensuplai 150 paket makan malam pengungsi.

"Semoga bantuan yang diberikan bermanfaat dan mengalirkan keberkahan bagi seluruh masyarakat yang telah berdonasi," harap Maemunah yang merupakan istri KH Yusuf Mansur itu.